DFB Jelaskan Pertemuan Ozil dengan Presiden Turki

Ozil dan Erdogan melakukan pertemuan antara manusia yang memiliki hubungan dengan Turki.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2018, 12:21 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2018, 12:21 WIB
Arsenal, Hull City, Premier League
Pemain Arsenal, Mesut Ozil (kanan) bertukar jersey dengan pemain Hull City, Eldin Jakupovic pada lanjutan Premier League di Emirates Stadium, London, (11/2/2017). Arsenal menang 2-0. (AP/Matt Dunham)

Liputan6.com, Jakarta Manajer Timnas Jerman, Oliver Bierhoff, menjelaskan soal pertemuan Mesut Ozil dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Bierhoff menegaskan acara tersebut tidak memiliki agenda politik.

Menurutnya, kegiatan tersebut tak memiliki maksud apa-apa kecuali hanya pertemuan antara manusia yang memiliki hubungan dengan Turki.

Pada bulan Mei lalu, Ozil bersama dengan Ilkay Gundogan tampak foto bersama dengan Erdogan di kedutaan besar Turki di London. Seperti yang diketahui, Ozil dan Gundogan adalah pemain asal Jerman yang memiliki darah keturunan asal Turki.

Erdogan sendiri saat ini tengah menggalang dukungan untuk maju lagi sebagai presiden. Adapun kunjungan Erdogan ke Inggris pada bulan Mei lalu adalah untuk menggelar pertemuan dengan perdana menteri Inggris, Theresa.

Pertemuan Ozil dan Gundogan dengan Erdogan lantas menjadi perhatian Federasi Sepakbola Jerman (DFB). Mereka mengkhawatirkan dua pemain tersebut menjadi alat kampanye.

Pertemuan Biasa

Arsenal Libas CSKA Moscow 4-1, Peluang Semifinal Terbuka Lebar
Pemain CSKA Moscow Aleksei Berezutski berebut bola dengan pemain Arsenal Mesut Ozil saat pertandingan Liga Eropa di stadion Emirates, London (5/4). Arsenal menang telak 4-1 atas klub Rusia, CSKA Moskow. (AP Photo / Tim Ireland)

Namun Bierhoff yang menjabat sebagai manajer di Timnas Jerman menyatakan bahwa pertemuan Ozil dengan Erdogan tidak memiliki agenda politik apapun. Oleh sebab itu, kutukan pada Ozil harus dihentikan.

"Mesut dan Ilkay anak muda, Anda tak perlu mengutuk mereka selamanya," tutur Bierhoff jelang pertandingan antara Jerman menghadapi Austria.

"Saya cepat menyadari bahwa mereka tak ingin dengan sengaja mengirimkan sinyal terkait politik."

Tak Ada Niatan Politik

"Kami ingin mengerti bagaimana itu bisa terjadi, dan kami ingin memastikan bahwa tak ada niatan politik," sambungnya.

Jerman sendiri sendiri akan tampil di Piala Dunia 2018, di Rusia. Jerman akan bertarung di Grup F dan akan mengawali laganya di turnamen tersebut menghadapi Meksiko.

Sumber: bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya