Paman Bunuh Diri, Bek Timnas Inggris Akui Pernah Depresi

Danny Rose menjadi salah satu pemain yang terpilih masuk Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2018. Di balik kisah suksesnya itu, bek Tottenham Hotspur ini ternyata pernah menderita depresi hebat.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 07 Jun 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 11:15 WIB
Danny Rose
Bek Timnas Inggris, Danny Rose (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, London - Danny Rose menjadi salah satu pemain yang terpilih masuk Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2018. Di balik kisah suksesnya itu, bek Tottenham Hotspur ini ternyata pernah menderita depresi hebat.

Rose menjadi salah satu dari 23 pemain yang dipanggil ke Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2018. Pemanggilan ke Timnas Inggris itu tak terlepas dari kecemerlangannya bersama Spurs di musim lalu.

"Bukan rahasia lagi kalau saya pernah mengalami masa sulit di Spurs musim ini. Hal itu membuat saya didiagnosis menderita depresi yang mana orang tak banyak tahu," ujar Rose seperti dilansir dari BBC.

Rose mengatakan, dia sempat mengalami masalah yang hebat. Menurut Rose, depresi itu bermula saat pamannya bunuh diri ketika dirinya sedang menjalani masa pemulihan cedera pada 2007.

"Paman saya bunuh diri ketika saya sedang direhab, dan itu juga memicu depresi saya," kata Rose.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Serangan Rasis

Liga Champions, Juventus, Tottenham Hotspur
Bek Tottenham Hotspur, Danny Rose (AFP/Glyn Kirik)

Selain bunuh diri pamannya, Rose mengaku ada masalah lain yang membuatnya semakin depresi. Masalah itu muncul ketika ibunya mendapat perlakuan rasis.

"Di luar lapangan, ibu saya menerima serangan rasis di Doncaster. Dia sangat marah dan kecewa, lalu seseorang datang ke rumah dan hampir menembak kepala adik saya," ujar Rose.


Terima Kasih ke Pelatih

Rose menambahkan, dirinya bisa pulih dari depresi tersebut berkat manajer yang pernah menanganinya di Spurs dan staf medis. Menurut Rose, mereka telah membantunya menghadapi depresi.

"Terima kasih tak cukup bagi manajer dan staf medis. Dirujuk ke dokter dan psikologis oleh dokter tim Spurs sangat membantu saya," kata Rose mengakhiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya