Titus Bonai Rindu Beraksi di Lapangan Hijau

Borneo FC akan kembali berkompetisi dengan menghadapi Perseru Serui di Stadion Segiri.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 03 Jul 2018, 22:45 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 22:45 WIB
Titus Bonai
Penyerang Borneo FC, Titus Bonai, berusaha melewati pemain Persija Jakarta pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (14/4/2018). Persija unggul 1-0 atas Borneo FC di babak pertama. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Striker Borneo FC, Titus Bonai, belum bisa tampil ketika timnya menghadapi Perseru Serui dalam laga pekan ke-14 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Sabtu (7/7/2018). Namun, pemain asal Papua itu mengaku sudah rindu beraksi di lapangan hijau dan tak ingin mengulangi kesalahan yang membuatnya harus menjalani hukuman larangan bertanding.

Titus Bonai tengah menjalani sanksi larangan bermain selama empat pertandingan. Namun, laga kontra Perseru akan menjadi laga terakhir di mana Titus Bonai tidak boleh tampil.

"Rindu sekali ingin bisa bermain lagi di kompetisi. Saya ingin hukuman ini segera berakhir," ujar pemain yang akrab disapa Tibo itu dilansir dari situs resmi Borneo FC.

Titus Bonai pun sudah mempersiapkan diri dengan berlatih bersama skuat Pesut Etam jelang berakhirnya sanksi dari Komisi Disiplin PSSI. Bahkan hal tersebut sudah dilakukan ketika jeda kompetisi untuk Idulfitri 2018.

"Selama di Jayapura saya selalu melakukan jogging dan olahraga ringan lainnya. Sebagai pemain profesional, harus pintar mengatur waktu untuk menjaga kebugaran," ujarnya.

Merasakan rindu untuk bermain lagi di Liga 1 2018, Titus Bonai berharap tak lagi mendapatkan hukuman serupa di kemudian hari. Namun, ia juga berharap PSSI bisa mengevaluasi kinerja wasit yang terkadang membuat para pemain terpancing untuk melakukan protes keras.

"Kecewa pasti ada, tapi bagaimanapun setiap keputusan harus dihormati. Sebagai pemain saya juga tetap introspeksi diri. Kami juga harus mendapatkan hak yang sepadan. Jangan pemain atau klub yang selalu mendapatkan hukuman. Jika wasit tidak benar, tentu juga harus ditindak," tegasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya