Liputan6.com, Tokyo - Manajer tim Movistar Yamaha, Massimo Meregalli, mengungkapkan bahwa perusahaan akan memiliki tim penguji motor MotoGP, yang berbasis di Eropa pada 2019. Pernyataan itu disampaikan setelah mendapatkan persetujuan dari pabrikan Jepang.
Sejauh ini, ada dua pembalap yang dikabarkan masuk radar Yamaha sebagai pembalap penguji untuk motor MotoGP. Mereka adalah Jonas Folger dan Bradley Smith.
Advertisement
Baca Juga
"Kami akan memiliki tim penguji berbasis di Eropa. Itu adalah sesuatu yang baru saja disetujui, tetapi kami akan tahu lebih banyak nanti," kata Meregalli kepada wartawan di Sirkuit Brno seperti dikutip dari Bikesport, Sabtu (4/8/2018).
Kabar ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Pasalnya, sejak lama Valentino Rossi mendesak kepada tim Yamaha untuk membentuk tim penguji motor M1 seperti yang dimiliki Honda ( Stefan Bradl), Ducati (Casey Stoner, Michele Pirro), dan KTM (Mika Kalillo).
Permintaan Rossi kepada tim Yamaha bukan tanpa alasan mengingat Nakasuga sudah tak muda lagi. Apalagi pembalap Jepang itu sudah jarang melakukan tes MotoGP di Eropa.
Pembalap Jepang
"Kami hanya punya Nakasuga di Jepang. Dia sudah berusia 37 tahun dan tak pernah menggelar tes di Eropa," kata Rossi, tahun lalu.
Yamaha tentunya berharap dengan keberadaan tim penguji yang berbasis di Eropa, dapat mendongkrak motor M1 untuk tampil kompetitif di lintasan balap MotoGP.
Advertisement
Keteteran
Pasalnya sejauh ini, baik Rossi maupun Maverick Vinales masih keteteran menandingi performa motor RC213V, yang dikendarai Marc Marquez. Yamaha tidak ingin semakin tertinggal dari Honda. (David Permana)