Mencermati Persaingan Degradasi Liga 1

Ada lima tim yang terancam degradasi Liga 1.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 29 Nov 2018, 09:50 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 09:50 WIB
Felipe Martins
Penyerang PSMS Medan, Felipe Martins, merayakan golnya ke gawang Persib Bandung pada laga pekan ke-31 Liga 1 2018. (dok. PSMS Medan)

Jakarta - Liga 1 2018 segera berakhir. Masing-masing peserta sudah bertanding 32 kali. Selain persaingan juara, rivalitas di papan bawah juga menarik disimak.

Mengacu pada klasemen, perjuangan untuk tetap bertahan di Liga 1 musim depan saat ini dilakukan lima klub. Posisi juru kunci masih dihuni PSMS Medan.

Klub berjulukan Ayam Kinantan itu hanya mengumpulkan 34 poin dengan rincian 10 kemenangan, empat kali imbang, dan 17 kali kalah.

Pelatih PSMS, Peter Butler, sadar perjuangannya untuk membuat PSMS bertahan di Liga 1 musim depan sangat sulit. Pria berpaspor Inggris itu sudah memastikan setelah laga penutup musim ini dirinya bakal angkat kaki dari kursi kepelatihan.

"Saya tidak punya waktu yang panjang di sini, hanya sampai 9 Desember saja. Setelah itu, pada tanggal 10 nanti akan pergi ke klub lain. Sangat sedih kalau PSMS gagal bertahan di Liga 1 karena ini tim bagus dan banyak penontonnya," kata Peter Butler.

Namun, PSMS masih menyisakan satu laga tunda melawan PS Tira yang juga sedang berjuang untuk bertahan di Liga 1 musim depan. Laga yang akan digelar pada 5 Desember itu akan terasa sangat emosional.

Serupa dengan PSMS, PS Tira pun tampil buruk di Liga 1 musim ini. The Army hanya mampu meraih 10 kemenangan, enam kali imbang, dan 15 kali kalah yang membuat mereka mengumpulkan 36 poin.

Namun, pelatih PS Tira, Nilmaizar, menolak pesimistis dengan tiga laga sisa yang dimiliki timnya. Pelatih asal Sumatra Barat itu menegaskan PS Tira wajib memenangi semua laga sisa musim ini.

"Di sisa pertandingan Liga 1, semoga kami bisa memenangi pertandingan. Saya akan melihat bagaimana perkembangan pemain dan semua harus fokus," tegas Nilmaizar.

Sriwijaya FC hingga Mitra Kukar

Pemain Sriwijaya FC, Patrich Wanggai dan Esteban Vizcarra, merayakan gol ke gawang PSMS Medan pada perebutan tempat ketiga Piala Presiden di SUGBK, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). PSMS kalah 0-4 dari Sriwijaya. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Di atas PS Tira, ada Sriwijaya FC yang menghuni peringkat ke-16 atau batas akhir Zona Merah Liga 1 2018. Laskar Wong Kito mengumpulkan 36 poin dengan dua laga sisa, yakni melawan Mitra Kukar (30/11/2018) dan Arema FC (7/12/2018).

Berbagai cara dilakukan agar mampu memotivasi pemain. Manajemen bahkan menyiapkan bonus beragam agar pemain bisa memenangi dua laga sekaligus, memastikan Sriwijaya FC tetap berlaga di Liga 1 musim depan.

"Motivasi macam-macam sudah diberi. Ada beberapa kawan yang bantu untuk memberikan bonus. Artinya, kalau soal bonus, sangat besar," ucap manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat.

Tak hanya itu, posisi Perseru Serui dan Mitra Kukar juga belum aman dari lingkaran degradasi Liga 1. Mitra Kukar hanya unggul tiga angka dari Sriwijaya FC, sedangkan Perseru hanya unggul selisih poin.

Mitra Kukar tentu tak diuntungkan karena dalam dua laga sisa mereka bakal bermain di kandang lawan. Apalagi klub berjulukam Naga Mekes itu bakal menghadapi Sriwijaya FC, klub yang sedang berjuang degradasi dan menghadapi Persija Jakarta, klub yang sedang berusaha meraih gelar Liga 1 2018.

"Kami tetap yakin bisa mengakhiri musim ini dan terus memberikan penampilan terbaik. Pemain juga akan tampil maksimal dalam dua laga tandang ini," ujar pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan.

 

Sumber: bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya