Tampil di IBL, Pelatih Stapac Jakarta Terapkan 3 Aturan Unik

Giedrius Zibenas menangani Stapac Jakarta pada IBL musim ini.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 13 Jan 2019, 09:20 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2019, 09:20 WIB
Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas dan sang pemain, Kaleb Kaleb Ramot Gemilang.
Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas (kiri) dan sang pemain, Kaleb Kaleb Ramot Gemilang. (Bola.com/Yus Mei Sawitri)

Jakarta - Giedrius Zibenas menerapkan beberapa perubahan sejak menangani Stapac Jakarta pada IBL musim ini. Pelatih asal Lithuania itu memberlakukan peraturan unik bagi anak asuhnya.

Aturan-aturan ala Zibenas tersebut diungkapkan pemain muda potensial milik Stapac, Kaleb Ramot Gemilang. Salah satu aturan barunya soal larangan memegang handphone atau telepon genggam selama makan bersama tim. 

Menurut Kaleb, aturan tersebut diterapkan demi tujuan khusus. 

"Pokoknya selama makan tidak boleh pegang handphone, supaya kami bisa ngobrol. Tapi, kalau di luar saat makan, kami tak ada batasan soal telepon handphone," kata Kaleb saat berbincang dengan wartawan di GOR Sritex Arena, Solo, Jumat (11/1/2019). 

Aturan lain yang diterapkan soal menu makanan. Kaleb mengatakan biasanya pemain akan mendapat jatah makan ekstra jika bermain pada sore atau malam. Menu makanan yang dulunya tak ada batasan, kini diganti dengan buah-buahan dan kacang. 

"Misalnya kami main pukul 18.00, kan ada jeda lama dari makan siang ke pertandingan. Biasanya ada ekstra food saat jam 4 sore. Dulu biasanya fast food, sekarang tidak boleh. Makanannya biasanya buah, salad atau kacang," urai Kaleb. 

"Jadi disiplinnya memang ketat. Kalau soal makanan bagi saya tidak efek apa-apa. Tapi, kalau main lebih enteng, kalau dulu kan perut rasanya full," imbuh pemain Stapac Jakarta yang memperkuat Indonesia di Asian Games 2018 tersebut. 

 

 

 

Liga Basket Eropa

Pelatih Giedrius Zibenas juga meminta para pemainnya lebih sering menonton pertandingan-pertandingan basket liga Eropa. Alasannya supaya lebih kaya pengetahuan dari tim-tim papan atas dunia. 

"Pelatih kami dari Eropa. Jadi, beliau malah tidak menyarakan kami menonton NBA. Dia tidak terlalu suka NBA karena mainnya terlalu individual. Satu pemain bisa 40-50 poin. Dia inginnya kami bermain sebagai tim, tidak ada yang jadi bintang," ujar Kaleb. 

 "Kalau dia selalu nonton liga-liga Eropa itu. Kadang membagi video-video pertandingan bagus kepada kami. Kalau nonton video pertandingan kami sendiri itu pasti, serta pertandingan lawan, kemudian dianalisis," imbuh Kaleb. 

Stapac tampil apik pada seri keempat IBL 2018-2019 di Solo. Pada pertandingan pertama, Kamis (9/1/2019), mereka mengalahkan Pacific Caesar Surabaya. Adapun pada laga kedua, Stapac berhasil mengalahkan NSH Jakarta. 

 

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya