Valentino Rossi Ungkap Rahasia Motivasinya di Usia 40 Tahun

Valentino Rossi mengkap ngungurahasia di balik suksesnya menjaga motivasi di kancah MotoGP.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 17 Feb 2019, 11:46 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 11:46 WIB
Tes Pramusim Motogp Sepang 2019
Pebalap Monster Yamaha, Valentino Rossi. (AFP/Mohd Rasfan)

Jakarta - Valentino Rossi, buka rahasia di balik suksesnya menjaga motivasi di arena MotoGP hingga usia 40 tahun. Seperti diketahui, Sabtu (16/2), usia pembalap MotoGP asal Italia ini genap menyentuh kepala empat.

Valentino Rossi   menyebut kegagalan jadi juara dunia pada MotoGP 2006 dan 2015 menjadi salah satu sumber motivasinya.

Dia merasa seharusnya bisa memenangi gelar pada musim itu, tapi gagal pada balapan terakhir.  

The Doctor masih penasaran menggenapi titel juara dunia menjadi 10. Dia belum kehilangan minat meskipun kali terakhir merengkuh titel juara dunia sekitar 10 tahun lalu. 

"(Merengkuh titel ke-10) adalah impian yang masih sangat saya percayai. Tapi, itu juga penyesalan terbesar, karena saya merasa mendapatkannya," kata Rossi, pada wawancara dengan Gazzetta dello Sport, pada hari ulang tahunnya ke-40, Sabtu (16/2/2019). 

"Saya kehilangan dua titel (pada 2006 dan 2015) pada balapan terakhir. Saya juga sering jadi runner-up (juga pada 2000, 2014, dan 2016). Jadi, karier saya layak dapat 10 titel. Alasan itulah yang membuat saya terus berusaha,"  imbuh Valentino Rossi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kesalahan

Penyesalan Rossi saat gagal pada MotoGP 2006 sangat mendalam. Dia merasa seharusnya bisa memenangi balapan terakhir di Valencia itu. 

"Pada Valencia 2006, jika saya tenang dan tidak terjatuh, saya seharusnya menang. Kemudian ada beberapa hal yang saya tak tahu apakah itu kesalahan atau tidak, yaitu pindah ke Ducati, atau pindah ke Yamaha dibanding tetap terus menang bersama Honda,"  ungkap Rossi. 

"Kemudian apa yang terjadi pada akhir 2015, ketika saya sangat disayangkan kehilangan gelar (dari Lorenzo, juga di Valencia). Tapi, kesalahan besarnya adalah 2006, seharusnya saya bisa menang," imbuh Valentino Rossi. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya