Jadi Kandidat Kuat Komisaris PT LIB, Ini Respons Pieter Tanuri

Pieter Tanuri menjadi satu dari tiga calon komisaris PT Liga Indonesia Baru.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 20 Feb 2019, 19:25 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 19:25 WIB
Pemilik Bali United, Pieter Tanuri dalam acara jumpa pers dengan wartawan
Pemilik Bali United, Pieter Tanuri dalam acara jumpa pers dengan wartawan (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Jakarta Pemilik Bali United, Pieter Tanuri, menjadi kandidat komisari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Ketika ditanya mengenai kemungkinan mundur dari anggota Exco PSSI terkait pencalonan itu, Pieter mengaku tak ada masalah baginya untuk menjalani rangkap jabatan.

Dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB yang digelar pada Senin (18/2/2019), diusulkan tiga nama calon komisaris baru operator kompetisi sepak bola profesional Indonesia itu. Ketiganya adalah Presiden Klub Madura United Achsanul Qosasi, Manajer Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman, dan pemilik Klub Bali United Pieter Tanuri.

Ketika ditanya mengenai pencalonan tersebut, Pieter Tanuri belum mau banyak bicara. Namun, ia berharap ke depannya kompetisi sepak bola Indonesia bisa semakin baik.

"Masih calon, jadi tunggu saja nanti. Ke depan saya hanya berharap liga bisa berjalan dengan baik. Apa yang sudah baik selama ini bisa menjadi lebih baik," ujar Pieter Tanuri setelah drawing Piala Presiden 2019 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Pieter Tanuri tidak akan meninggalkan posisi di Exco PSSI meski nantinya menjadi komisaris PT LIB. Menurutnya tak ada masalah soal rangkap jabatan. 

"Banyak yang salah mengerti. Kalau melihat statuta, kalau kembali ke statuta, sebenarnya banyak yang salah persepsi. Rangkap jabatan itu boleh atau tidak, menurut saya justru harus. Komisaris itu paling hanya satu bulan sekali melakukan pertemuan. Exco PSSI juga satu bulan atau dua bulan sekali melakukan pertemuan, tidak setiap hari," ujar Pieter Tanuri.

"Jadi saya lihat ada salah persepsi yang diciptakan seolah-olah jika rangkap jabatan itu adalah sesuatu yang tabu. Kalau itu adalah hal yang tabu, FIFA pasti sudah kirim surat ke sini dan meminta saya dicopot karena mereka pun mengawasi kami," lanjutnya.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya