Liputan6.com, Paris - Pelatih Paris Saint Germain (PSG), Thomas Tuchel memuji mentalitas para pemainnya usai laga klasik melawan Olympique Marseille, Minggu (18/3/2019) WIB. Bukan hanya soal kemenangan, Tuchel menilai Angel Di Maria dkk menyikapi boikot suporter dengan cara elegan.
Baca Juga
Advertisement
"Tim membuktikan bahwa mereka bereaksi sebagai juara. Mentalitas mereka luar biasa. Ini kemenangan penting di pertandingan besar," kata Tuchel seperti dilansir Sportskeeda.
Pemandangan berbeda terlihat saat laga PSG vs Marseille di Parc des Princes. Banyak tribun stadion kosong setelah suporter PSG memboikot pertandingan tersebut.
Boikot ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan setelah PSG disingkirkan Manchester United di Liga Champions. PSG tersingkir karena kalah agregat gol tandang 3-3 dari MU pada babak 16 besar.
Terkait boikot, Tuchel menolak untuk meminta maaf kepada suporter. Menurutnya, para pemain justru lebih kecewa ketimbang suporter karena tak lolos ke delapan besar.
"Bukan kewajiban kami meminta maaf. Kami adalah yang paling kecewa. Itu kecelakaan," ujar Tuchel.
Hal Wajar
Lebih lanjut, Tuchel menuturkan kekecewaan suporter adalah hal yang wajar. Namun pelatih asal Jerman ini menegaskan, ia punya kewajiban untuk melindungi para pemainnya.
"Saya tahu tim saya. Jika kalah di pertandingan penting, Anda harus menerima bahwa semua orang berkomentar," kata Tuchel.
"Kami harus diam dan tenang. Itu sulit, saya selalu melindungi tim saya. Mereka luar biasa," ujarnya mengakhiri.
Advertisement
Dua Gol Di Maria
PSG menang 3-1 atas Marseille berkat kecemerlangan Di Maria. Gelandang asal Argentina itu mencetak dua gol masing-masing pada menit 55 dan 66.
Satu gol PSG lainnya dicetak Kylian Mbappe pada menit 45. Sementara, gol Marseille lahir dari aksi Valere Germain di menit 46.