Korban Cabut Gugatan, Skandal Pemerkosaan yang Libatkan Ronaldo Belum Berakhir

Cristiano Ronaldo dituduh memerkosa wanita kenalannya di Las Vegas, Amerika Serikat, 2009 lalu.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 06 Jun 2019, 17:50 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2019, 17:50 WIB
Portugal vs Swiss
Penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Swiss pada laga UEFA Nations League di Estadio Do Dragao pada Kamis (6/6) dini hari WIB. Portugal menang 3-1 atas Swiss. (AP/Armando Franca)

Liputan6.com, Jakarta - Skandal pemerkosaan yang menyeret nama Cristiano Ronaldo belum benar-benar berakhir. Kasus ini masih tetap bergulir meski tidak lagi ditangani oleh pengadilan Nevada, Las Vegas. 

Pengacara korban, Drohobyczer, menyampaikan hal ini kepada ESPN. Menurut Drohobyczer, seperti dilansir AS.com, pihaknya masih mendaftarkan gugatan itu di pengadilan federal. 

"Jadi gugatan ini tidak dihentikan," katanya kepada ESPN.

"Kasus di negara bagian kami hentikan karena kami mengajukan gugatan yang sama di pengadilan federal karena aturan di sana melayangi orang asing. Kami pada dasarnya hanya berganti tempat, tetapi gugatan kami masih tetap ada," beber Drohobyczer.

Skandal pemerkosaan yang menimpa Ronaldo bermula dari perkenalannya dengan wanita bernama Kathryn Mayorga di salah satu kelab malam, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 2009 lalu. Cristiano Ronaldo lalu mengundang Mayorga ke hotel tempatnya menginap. 

Menurut Mayorga, saat itu lah Ronaldo memperkosanya. Namun Mayorga memilih bungkam setelah menerima uang tutup mulut sebesar 375 ribu USD dari pemain Portugal tersebut. 

Sembilan tahun kemudian, Mayorga akhirnya buka suara kepada media. Bersama pengacaranya, dia lalu mendaftarkan gugatannya ke pengadilan Nevada pada tahun 2018. 

 

 

Alasan Cabut Gugatan

selebrasi Crsitiano Ronaldo
Striker Juventus, Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi usai membobol gawang AC Milan pada laga final Supercopa Itali 2019 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Rabu (16/1). (AFP/Giuseppe Cacace)

Namun ternyata tidak mudah menyeret Ronaldo ke meja hijau. Pengacara Mayorga kesulitan menghadirkan Ronaldo yang berdomisili di Italia sejak memutuskan pindah ke Juventus. 

Hambatan yang sama juga dialami oleh pihak pengadilan. Situasi ini menjadi alasan bagi pengacara Mayorga untuk mencabut gugatan dari pengadilan negara bagian Nevada. Meski demikian, mereka akan tetap berjuang mendapat keadilan lewat pengadilan federal. 

Polisi Nevada, AS, telah menyelidiki DNA Ronaldo untuk menyelesaikan kasus ini. Sementara dalam dokumen pengadilan Ronaldo juga tidak membantah berhubungan seks dengan Mayorga. Namun dia menyatakan hal itu didasari suka sama suka dan tidak ada paksaan.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya