Turin - Massimiliano Allegri memutuskan untuk meletakkan jabatannya sebagai pelatih Juventus pada akhir musim lalu. Bagi Allegri, meninggalkan Juve adalah keputusan yang tepat dan tak disesalinya.
Pelatih berusia 52 tahun tersebut dipercaya menangani I Bianconeri pada Juli 2014. Namun, ditunjuknya Massimiliano Allegri sebagai pelatih menimbulkan polemik di antara suporter Juventus.
Pasalnya, Allegri tidak memiliki prestasi yang terlalu mentereng sepanjang kariernya. Dia hanya mampu meraih dua gelar juara saat menangani AC Milan dari 2010 sampai 2014.
Advertisement
Meski begitu, Massimiliano Allegri mampu membuktikan kualitasnya sebagai pelatih berpengalaman di Eropa. Dia berhasil membawa Juve merengkuh 11 trofi juara, termasuk lima gelar Serie A dari 2014 hingga 2019.
Bahkan, Allegri berhasil membawa Juventus lolos ke final Liga Champions musim 2014-2015 dan 2016-2017. Sayangnya, La Vecchia Signora gagal keluar sebagai juara, akibat takluk dari Barcelona dan Real Madrid pada partai final.
Memilih Mundur
Setelah merengkuh sederet titel juara bersama Juventus, Massimiliano Allegri memutuskan untuk mundur pada akhir musim lalu. Untuk menggantikan peran Allegri sebagai pelatih, manajemen Juve menunjuk Maurizio Sarri.
"Saya benar-benar tidak menyesali keputusan yang saya buat dengan Juventus. Segala sesuatu tidak boleh dipaksakan. Setelah lima tahun, sudah waktunya bagi saya untuk beristirahat. Mungkin Presiden (Andrea Agnelli) mengerti itu sebelum saya," jelas Allegri.
"Saya masih memiliki hubungan yang baik dengan Agnelli. Kami juga menghabiskan waktu bersama selama musim panas," paparnya.
"Dia adalah seorang pria muda dengan pemandangan indah di sepak bola Eropa. Dia melakukan segala yang dia bisa untuk meningkatkan sepak bola Italia," kata Massimiliano Allegri.
Sumber: Football Italia
Disadur dari Bola.com (Rizki Hidayat/Aning Jati, published 13/9/2019)
Advertisement