Liputan6.com, Milan - Sikap tak biasa ditunjukkan Antonio Conte usai memimpin Inter Milan menghadapi Sassuolo dalam laga lanjutan Serie A Minggu (20/10/2019). Conte enggan menemui reporter setelah pertandingan.
Padahal pertandingan itu sendiri berakhir dengan kemenangan Inter Milan atas Sassuolo. Bermain di Stadio Citta del Tricolore - Mapei Stadium, Samir Handanovic dkk menang dengan skor tipis 4-3.
Kemenangan kali ini juga membuktikan bahwa kedua strikernya, Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku, adalah pemain yang produktif. Keduanya membagi rata empat gol yang diciptakan untuk Inter, dua di antaranya berasal dari titik putih.
Advertisement
Meskipun demikian, Antonio Conte tetap tak menemui awak media usai pertandingan Inter Milan seperti yang umumnya dilakukan oleh pelatih-pelatih dari berbagai klub. Publik pun bertanya-tanya soal itu.
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Alasan Conte Tak Menemui Wartawan
Sebagai penggantinya, Inter Milan mengirimkan Cristian Stellini yang menjabat sebagai asisten Conte. Ia pun menjabarkan alasan mengapa mantan nahkoda Chelsea itu tidak menampakkan batang hidungnya.
"Conte kelelahan dan sempat mengalami demam sebelum permainan, jadi dia masih bisa berdiri di pinggir lapangan untuk pertandingan tapi kehilangan suaranya," tutur Stellini kepada DAZN.
Lebih lanjut, Stellini kemudian menjelaskan alasan mengapa performa Inter cenderung tidak memuaskan meski mampu meraih kemenangan. Penurunan itu dikatakan olehnya ialah dampak dari jeda internasional yang digelar baru-baru ini.
"Tidak mudah untuk kembali setelah jeda internasional. Kami bermain luar biasa selama 70 menit saat mendominasi, kemudian diikuti oleh pingsan yang harus dianalisis," lanjutnya.
Advertisement
Inter Kehabisan Gas
Stellini kemudian berdalih bahwa para pemain Inter Milan sempat mengalami kehabisan gas menjelang pertandingan berakhir. Situasi yang kemudian berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh tuan rumah.
"Kami kehabisan energi menjelang akhir, Sassuolo menaikkan tempo dan kami tak bisa keluar dari garis. Kami terus kehilangan bola secara mudah dan itu membuat kami semakin terpukul mundur," tambahnya.
"Sassuolo mencetak dua gol yang mudah dan kami harus memperbaiki aspek tersebut untuk menghapus identitas 'Pazza Inter'. Kami harus belajar cara mengunci dan membawa pulang permainan yang kami dominasi selama 75 menit," tandasnya.
Terlepas dari penampilan buruk Nerazzurri, tiga poin tetaplah bernilai tiga poin. Hasil tersebut membuat mereka tetap kokoh di posisi kedua klasemen sementara Serie A dengan raihan 21 poin, terpaut satu angka dari Juventus selaku pemuncak klasemen.