7 Tragedi Terburuk Klub Liga Inggris Gagal Juara Setelah Unggul Jauh, Pernah Dialami Liverpool

Sejarah menunjukkan bukan hal aneh klub gagal juara Liga Inggris meskipun sudah unggul jauh atas lawan-lawannya.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 13 Des 2019, 09:35 WIB
Diterbitkan 13 Des 2019, 09:35 WIB
Logo Premier League
Logo Premier League (Bola.com/Adreanus Titus)

Liverpool - Liverpool sepertinya tidak terlalu menemui hambatan untuk meraih gelar Liga Inggris 2019-2020. The Reds sudah setengah langkah menuju gelar. 

Setelah menjalani 16 pertandingan, Liverpool kukuh di puncak klasemen Liga Inggris dengan keunggulan delapan poin atas peringkat kedua, Leicester City. Selain itu, mereka sama sekali belum tersentuh kekalahan pada musim ini. 

The Reds tercatat memetik 15 kemenangan dan sekali hasil imbang pada musim ini. Juara bertahan Manchester City tampak tak lagi menjadi ancaman berbahaya karena sudah tertinggal 14 poin. 

Kans Liverpool untuk kali pertama juara di era Premier League terbuka lebar. Apalagi Leicester City sulit disebut lawan tangguh meskipun sedang bercokol di posisi kedua. 

Leicester tidak memiliki amunisi sekuat tim-tim raksasa lain, termasuk dibanding Liverpool dan Manchester City. Liverpool sulit dibendung ke tangga juara jika patokannya kondisi saat ini. 

Namun, Liverpool harus tetap waspada penuh. Sejarah menunjukkan bukan hal aneh klub gagal juara meskipun sudah unggul jauh atas lawan-lawannya. 

Ironisnya Liverpool juga pernah mengalaminya. Jadi, The Reds harus terus berhati-hati supaya tragedi serupa tak pernah terulang lagi. 

Berikut ini tujuh tragedi terburuk ketika klub Liga Inggris gagal juara setelah sempat unggul jauh, dilansir dari Give Me Sport. 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Norwich City (1992-1993) - 8 Poin

Logo Premier League
Logo Premier League

Meskipun hampir terdegradasi pada musim 1991-1992, Norwich City dengan nyaman memimpin klasemen pada Premier League musim berikutnya. Mereka tampak perkasa setelah menjalani 18 laga, unggul delapan poin atas peringkat kedua. 

Namun, roda nasih berputar dengan cepat. Mereka terseok-seok pada putaran kedua dan mengalami dua kekalahan buruk dari Manchester United. Klub berjuluk The Canarians tersebut akhirnya finis terpaut 12 poin dari sang kampiun, Manchester United. 

 

2. Newcastle United (1995-1996) - 2 Poin

img_keegan-4.jpg
Kevin Keegan. (AFP/Andrew Yates)

Pada musim 1995-1996 Newcastle United sempat unggul 12 poin atas lawan-lawannya. Mereka tampak tak akan terbendung menuju gelar juara. 

Namun, gelar tersebut akhirnya melayang setelah The Magpies mengalami lima kekalahan dalam delapan pertandingan antara Februari dan Maret. Tim besutan Kevin Keegan akhirnya hanya mampu finis sebagai runner up di belakang Manchester United. 

 

3. Manchester United (1997-1998) - 11 Poin

Logo Ilustrasi MU
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Manchester United juga pernah mengalami tragedi pada perburuan gelar Premier League, pada musim 1997-1998. Saat itu, Setan Merah unggul 11 poin dengan hanya sembilan laga tersisa. 

Posisi kedua ditempati Arsenal. Saat itu, Arsenal masih menyimpan tiga laga lebih banyak dibanding MU pada periode tersenyum. 

The Gunners mengubah musim itu berkat kemenangan 1-0 di Old Trafford berkat gol Marc Overmars. Setelah itu Arsenal mendulang delapan kemenangan beruntun dan mendepak MU dari posisi teratas. 

 

4. Arsenal (2002-2003) - 8 Poin

Arsene Wenger
Arsene Wenger. (AP/Francisco Seco)

Arsenal sudah selangkah lagi menjuarai Premier League musim 2002-2003. Alasannya, The Gunners sempat unggul delapan poin pada Maret atau dua bulan sebelum musim itu berakhir. 

Namun, roda nasib berubah dengan kejam. Arsenal bukan hanya kehilangan keunggulan delapan poin, tapi juga kalah dari tim yang terancam terdegradasi, Leeds United, ketika liga tinggal menyisakan dua pertandingan. 

Gelar juara musim itu direbut Manchester United. 

 

5. Arsenal (2007-2008) - 5 Poin

20151202-6 Cedera Terparah Pesepakbola Sepanjang Masa
Eduardo da silva mendapat cedera yang paling parah ketika ia membela Arsenal, Peristiwa ini terjadi tahun 2008. Tekel bek Martin Taylor menyebabkan Eduardo Da Silva mengalami patah tulang fibula dan dislokasi pada pergelangan kakinya. (Dok)

Arsenal tampak bisa mengatasi dengan baik era setelah kepergian striker berbahaya mereka, Thierry Henry. Saat Natal 2007, The Gunners hanya kalah sekali dari 18 pertandingan. 

Namun, nasib Arsenal berubah drastis setelah Eduardo mengalami patah kaki dalam lawatan ke Birmingham City. Arsenal tak pernah sama lagi dan terpuruk. Gelar musim itu menjadi milik MU. 

 

6. Manchester United (2011-2012) - 8 Poin

img_wig_mu-120412.jpg
Pemain Manchester United. (AFP/Andrew Yates)

Gelar Premier League 2011-2012 terlihat bakal bertahan di MU, ketika Manchester City gagal mengalahkan Stoke City, Sunderland, dan Arsenal. Tapi, MU mengalami rentetan hasil buruk yang lebih mengenaskan. 

Kekalahan mengagetkan dari Wigan Athletic, disusul hasil 4-4 kontra Everton, kekalahan 1-0 di Etihad Stadium membuat Manchester City bisa memangkas gap. Manchester City akhirnya juara dengan dramatis setelah memenangi pertandingan terakhir, yang diwarnai dengan gol Sergio Aguero yang akan selalu dikenang suporter. 

 

7. Liverpool (2018-2019) - 9 Poin

Jurgen Klopp Liverpool
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp. (AFP / Alberto Pizzoli)

Liverpool tidak kalah di Premier League sejak kekalahan 0-1 dari Manchester City pada Januari 2019. Tapi, keunggulan besar saat Natal gagal dipertahankan The Reds. 

Hasil imbang melawan West Ham United, Manchester United, Leicester City, dan Everton benar-benar membuat Liverpool kolaps. Situasi berubah buruk karena The Citizen berhasil menyapu bersih 14 pertandingan terakhir. Gelar jadi milik Manchester City dan Liverpool hanya puas menjadi runner up. 

Disadur dari Bola.com (Penulis Yus Mei Sawitri, Published 13/12/2019) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya