Liputan6.com, Dubai - Konflik antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) sedang memanas dalam beberapa minggu terakhir. Hal tersebut membuat legenda Liverpool, Steven Gerrard waspada penuh.
Steven Gerrard, yang memperkuat Liverpool pada 1995 hingga 2015, saat ini sedang memimpin Rangers liburan sekaligus menggelar pemusatan latihan di Dubai, Uni Emirat Arab. Di Dubai, ada beberapa klub lain, seperti Celtic dan Aberdeen.
Sejak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menjadi dalang utama pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani di Baghdad, Irak, Jumat, 3 Januari 2020, pemerintah Uni Emirat Arab bersiaga penuh. Terlebih, Korps Pengawal Revolusi Islam mengancam kota Israel Haifa sebagai target utama mereka.
Advertisement
Kondisi di Timur Tengah yang sedang memanas membuat Steven Gerrard terus berjaga. Dia menegaskan, Rangers bakal langsung angkat kaki dari Dubai bila ada alarm bahaya.
"Saya berharap tidak (ada insiden lagi). Yang jelas, saya akan mendengarkan orang-orang yang saya butuhkan jika ada informasi yang datang," ucap legenda Liverpool berusia 39 tahun itu, dikutip dari Daily Record.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Mencoba Menenangkan Pemain
Rangers sudah berada di Dubai sejak tiga hari lalu. Hingga saat ini, Gerrard terus meyakinkan anak asuhnya untuk tetap tenang dan fokus menjalani pemusatan latihan di musim dingin.
"Kami sudah jelas menyadari yang terjadi di dunia. Kami berada di sini untuk bekerja untuk mendapatkan yang terbaik di paruh kedua musim ini."
"Saya berharap tidak ada apa-apa. Namun jika ada alarm berbahaya, kami harus menyesuaikan dan melakukannya (tinggalkan Dubai)," ujar Gerrard.
Advertisement
Mengancam Dunia Olahraga
Di luar dari itu, ancaman Perang Dunia III yang bakal muncul dari konflik Iran dengan AS ini memang disebut-sebut mengancam beberapa olahraga lainnya. Liverpool Misalnya.
Liverpool bisa saja batal menjadi juara Liga Inggris 2019/20, meski saat ini sudah unggul 13 poin dari pesaing terdekatnya, Leicester City. The Reds, sebutan Liverpool, terakhir kali menjadi juara Liga Inggris pada tahun 1990.
Ancaman Perang Dunia III ini membuat fans Liverpool khawatir penantian mereka selama 30 tahun untuk melihat trofi Liga Inggris sirna. Pasalnya, Inggris merupakan sekutu dari AS, yang saat ini terlibat konflik dengan Iran.
Piala Dunia 2022 Terancam Batal
Selain Liverpool, gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar terancam batal digelar. Sebab, Qatar merupakan satu-satunya sekutu Iran di Timur Tengah. Sikap Qatar menjadi sekutu Iran dibenci negara-negara Timur Tengah karena dianggap mendukung aksi terorisme.
Hingga saat ini, seperti diberitakan The Sun, FIFA belum membuat suara soal terancamnya gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Sikap diam FIFA ini sangat mirip pada 2010 setelah menunjuk Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Bahkan, orang dalam FIFA yang tidak disebutkan namanya mengatakan, mereka berdiam diri karena masih prematur untuk membuat keputusan. Terlebih, Piala Dunia di Qatar masih berjarak tiga tahun lagi, yakni November 2022.
Advertisement