Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memilih menetap di Tanah Air di tengah pandemi virus Corona. Meski tidak memiliki banyak kegiatan, dia enggan pulang kampung karena ancaman Covid-19.
Seharusnya bulan ini akan menjadi periode sibuk bagi pelatih berusia 50 tahun tersebut. Namun, dia tidak memiliki banyak kegiatan saat kompetisi dan pemusatan latihan Timnas Indonesia ditunda.
Meski begitu, dirinya waspada jika pulang ke kampung halaman Korea Selatan mengingat saat itu ribuan orang terjangkit virus Corona.
Advertisement
Penundaan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia yang semula digelar pada akhir Maret ini membuat Shin Tae-yong memikirkan rencana lain.
Pelatih kelahiran 11 April 1969 itu lalu menjadwalkan TC untuk Timnas Indonesia U-19. Namun, kegiatan tersebut terpaksa dibatalkan karena wabah virus Corona.
"Coach Shin Tae-yong tetap berada di Indonesia. Karena dia juga tidak mungkin pulang ke Korea Selatan dengan keadaan yang seperti ini," ujar asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Nova Arianto ketika dihubungi Bola.com, Rabu (18/3/2020).
"Tidak hanya coach Shin Tae-yong, semua asistennya yang berasal dari Korea Selatan juga tetap tinggal di Indonesia," kata Nova.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Cegah Penyebaran Virus Corona
Berdasar data John Hopkins, jumlah pasien positif virus Corona di Korea Selatan bertambah 93 orang menjadi 8.413 kasus. Saat jumlah pasien di Korea menurun, di Indonesia penyebaran virus itu semakin banyak.
Selain itu, Nova juga meminta para pemain Timnas Indonesia untuk tidak banyak berkegiatan di luar ruangan. Perbanyak latihan dari rumah dan menjaga kesehatan demi mencegah terjangkit virus Covid-19.
"Banyak cuci tangan dan lebih baik menghindari pertemuan dengan orang lain. Tapi, itu akan sulit bagi pemain jika mereka latihan dan sulit menjaga diri," tutur Nova.
"Sebagai pemain profesional, mereka bisa latihan mandiri di rumah. Namun, yang saya lihat, ada klub yang cuma libur dua hari lalu kembali latihan," imbuhnya.
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa/Editor: Wiwig Prayugi, published 18/3/2020)
Advertisement