Pemain Arsenal Tolak Pemotongan Gaji Karena Corona Covid-19

Pemain Arsenal dikabarkan hanya mau menerima adanya proposal soal penundaan pembayaran gaji karena corona covid-19.

oleh Defri Saefullah diperbarui 15 Apr 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 09:30 WIB
Logo Arsenal
Arsenal akan mencari sosok direktur olahraga untuk mengurusi transfer dan kontrak pemain. (doc. Arsenal)

Liputan6.com, London- Pemain Arsenal dan manajemen dilaporkan belum mencapai kata sepakat soal pemotongan gaji. Aksi ini siap dilakukan karena kondisi keuangan klub kritis.

Para eksekutif dan pemain Arsenal mencoba untuk mencapai kata sepakat soal ini dalam beberapa hari terakhir. Namun hingga kini belum ada keputusan pasti.

Sebenarnya, Arsenal hanya meminta pemotogan gaji 12,5 persen kepada pemain. Ini karena kondisi finansial klub sangat kritis kalau kompetisi tidak dilanjutkan.

Ada insentif dari proposal klub dimana pemain bakal mendapatkan gaji penuh kalau lolos ke Liga Champions musim depan.

Kalau proposal itu diterima pemain, Arsenal bisa menghemat 25 juta pounnds dari pengeluaran 230 juta pounds untuk gaji dalam setahun. Pemain rupanya tak tertarik dengan tawaran ini.

 

Lewat Voting

Olympiakos Depak Arsenal dari Liga Europa
Penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Olympiakos pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa di stadion Emirates, London, Kamis (27/2/2020). Olympiakos menang 2-1 dan lolos dengan unggul agregat gol tandang 2-2. (AP Photo/Frank Augstein)

Pemain diminta berikan suara lewat voting soal proposal. Hasilnya, pemain menolak opsi itu.

Proposal itu bisa disetujui kalau dapat dukungan dari minimal 75 persen pemain. Asosiasi pemain di Liga Inggris pun menolak pemotongan gaji.

Pemain disarankan hanya menerima tawaran penundaan gaji saja. Lagipula, pemain meyakini ini bisa menolong klub dalam membayar staf.

 

Menolak

 

Anak Stan Korenke, pemilik Arsenal, Josh Kroenke sempat berang dengan fans yang menyalahkan klub kurang rajin beli pemain.

"Bukan rahasia, kami saat ini membiayai tim dengan gaji ala Liga Champions, padahal main di Liga Europa saja," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya