Olimpiade Tokyo Terancam Ditiadakan Bila Gagal Berlangsung Tahun Depan

Pandemi virus Corona Covid-19 memaksa Olimpiade Tokyo 2020 diundur hingga tahun depan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 29 Apr 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 11:20 WIB
Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Sejumlah orang makan di restoran hotel ketika kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Tokyo - Pandemi virus Corona Covid-19 memaksa Olimpiade Tokyo 2020 ditunda hingga tahun depan. Dan menurut Presiden Tokyo 2020, Yoshiro Mori, perhelatan akbar itu tidak mungkin untuk diundur lagi.

Pandemi virus Corona Covid-19 telah memaksa IOC dan pemerintah Jepang menunda Olimpiade Tokyo 2020 yang seharusnya berlangsung pada bulan Juli tahun ini. Ajang olahraga multi-cabang empat tahunan itu diundur hingga Juli 2021 demi keselamatan para peserta dan juga ofisial pertandingan. 

Mori seperti dilansir AS, berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Sebab pihaknya sudah tidak memiliki opsi mengubah kembali jadwal perhelatan akbar itu bila kembali batal berlangsung 2021.

"Tidak. Dalam kasus seperti itu, Olimpiade akan ditiadakan," ujar Mori kepada Nikkan Sport.  

Pernyataan ini disampaikan Mori setelah Presiden Asosiasi Kesehatan Jepang (JMA), Yoshitake Yokokura, menyampaikan pendapatnya. Menurut Yokokura seperti dilansir CNA, Olimpaide Tokyo 2020 tidak mungkin dijalankan tanpa ketersediaan vaksin penangkal virus Corona Covid-19 .    

"Saya tidak mengatakan Jepang seharusnya atau tidak seharusnya menjadi tuan rumah Olimpiade, tapi itu bukan perkara mudah untuk dilakukan," ujarnya beberapa hari lalu. Pada kesempatan yang sama, Yokokura juga meminta agar pemerintah Jepang memperbanyak tes Covid-19 di masyarakat. Menurutnya, pengujian ini penting untuk memberi gambaran nyata terhadap kondisi di negaranya. 

 

Pukulan Telak

FOTO: [CERITA] Dunia Melawan COVID-19
Seorang pria mengenakan masker pelindung berjalan di terowongan sebuah stasiun metro di Tokyo, Jepang, 11 Maret 2020. Pandemi virus corona COVID-19 membuat Jepang dilema untuk tetap menggelar Olimpiade 2020. (Photo by Philip FONG/AFP)

Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 merupakan pukulan telak bagi Jepang. Apalagi Negeri Sakura itu sudah menghabiskan dana sebesar 13 miliar USD untuk mempersiapkan ajang tersebut.

Sejak pandemi virus Covid-19 mulai merebak di Wuhan, Cina, akhir tahun lalu, nasib Olimpiade Tokyo 2020 memang kerap mengundang tanda tanya. Tidak sedikit pihak yang meminta ajang ini ditunda mengingat penyebaran virus Covid-19 yang sangat cepat dan telah menimbulkan banyak korban.

Saat ini, virus yang belum ditemukan vaksin penangkalnya itu sudah tersebar di lebih dari 200 negara, termasuk Jepang. Saat ini jumlah kasus di seluruh dunia sudah menembus angka 3 juta jiwa di mana 200 ribu di antaranya meninggal dunia.

Jepang dan IOC awalnya bersikukuh ingin menggelar Olimpiade Tokyo 2020 sesuai jadwal. Bahkan prosesi pengambilan api untuk obor Olimpiade sempat digelar.

Namun seiring bertambahnya jumlah korban Covid-19, IOC memutuskan untuk menunda perhelatan akbar tersebut. Setelah itu, pemerintah Jepang juga menetapkan status darurat nasional di negaranya menyusul peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.

 

Perkembangan Vaksin

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Sejumlah laboratorium di seluruh dunia tengah berlomba-lomba membuat vaksin penangkal Covid-19. Sebagian bahkan sudah ada yang diuji coba ke manusia.

Meski demikian, proses yang harus dijalani sebelum benar-benar bisa digunakan masih cukup panjang. Mulai dari efektifitasnya, hingga keamanannya. Dan untuk memproduksi secara massal juga dibutuhkan waktu berbulan-bulan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya