Jakarta Beberapa kompetisi besar di kawasan Eropa sudah bersiap untuk meneruskan sisa musim 2019-2020. Setelah Bundesliga, dua liga besar telah ancang-ancang, yakni Liga Inggris dan Serie A.
Situasi tersebut membuat para pemain sudah mulai melakukan sesi latihan resmi. Nah, terkait kekuatan tim, unsur penjaga gawang menjadi satu hal yang menarik perhatian, terutama bagi kiper-kiper kelas 'kakap' yang tak maksimal sepanjang musiim ini.
Namun, tidak semua kiper hebat bisa menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing. Beberapa harus puas hanya menjadi kiper pelapis. Mereka sedang berjuang untuk menjadi kiper pilihan utama. Namun, perjuangan mereka tentunya tidak akan mudah karena performa kiper utama.
Advertisement
Berikut ini lima kiper hebat yang cuma menjadi pelapis di klubnya masing-masing seperti dilansir Sportskeeda.
Â
Sergio Romero
Manchester United menjadikan David De Gea sebagai kiper nomor satu sejak 2011. Pemain Spanyol itu terbukti sangat andal di Old Trafford meski penampilannya belakangan ini menurun.
Namun, performa buruk De Gea tidak membuat Sergio Romero naik pangkat dari bangku cadangan. Pemain Argentina itu bergabung dengan Setan Merah pada musim panas 2014, tetapi belum menjadi pilihan utama meskipun rekornya cukup bagus.
Romero sering dimainkan dalam kompetisi piala dan mengemas delapan clean sheet dalam 10 pertandingan musim ini. Pemain berusia 32 tahun itu selalu tampil cemerlang ketika diturunkan dan masih menunggu kesempatan untuk menggeser De Gea.
Â
Advertisement
Alphonse Areola
Ia berada di klub dengan level kompetitif yang sangat tinggi untuk menjadi kekuatan inti. Yup, bergabung dengan Real Madrid memberi tantangan berat untuk Alfonse Areola.
Pemain berusia 26 tahun itu dulunya adalah kiper utama PSG tetapi sekarang ia berada di bangku cadangan Los Blancos. Setelah bergabung dengan status pinjaman pada musim panas lalu, Areola sejauh ini tidak bisa menggeser Thibaut Courtois sebagai kiper utama Real.
Bukannya pemain Prancis itu tidak baik, ia telah menunjukkan kualitasnya dalam tiga pertandingan yang telah dimainkan sejauh musim ini. Namun, Zinedine Zidane selalu memilih Courtois sebagai kiper nomor satu. Itu artinya Areola, terlepas dari kualitasnya, hanya bisa menunggu kesempatannya dari bangku cadangan.
Â
Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon adalah satu di antara kiper terbaik di dunia. Kiper asal Italia ini meraih status tersebut setelah tampil luar biasa di bawah mistar selama lebih dari dua dekade.
Selama bertahun-tahun, Buffon adalah kiper utama Juventus dan memenangkan banyak gelar bersama Si Nyonya Tua. Namun, Buffon saat ini harus puas menjadi pelapis bagi Wojciech Szczesny.
Pemain berusia 42 tahun tersebut meninggalkan Bianconeri guna bergabung dengan PSG pada musim lalu, sehingga posisinya digantikan oleh Szczesny. Meskipun kembali ke Turin pada musim panas lalu, Buffon belum mampu menggeser Szczesny dan hanya tampil di pertandingan piala.
Â
Advertisement
Claudio Bravo
Pemain internasional Chile, Claudio Bravo adalah kiper top lainnya yang saat ini berjuang menjadi nomor satu di klubnya. Pemain berusia 36 tahun itu tiba di Manchester City dengan harapan besar setelah meraih kesuksesan di Barcelona.
Bravo memenangkan semuanya dengan tim Catalan, termasuk merebut La Liga dan Liga Champions. Namun, serangkaian kesalahan yang dilakukan Bravo memaksa Pep Guardiola untuk mendatangkan Ederson.
Musim ini, Bravo jarang bermain dan lebih dipercaya untuk pertandingan piala. Pada usia 36 tahun, tidak banyak yang bisa dilakukan pemain Chile itu untuk mendapatkan tempatnya kembali di starting line-up City.
Â
Sergio Rico
Selama beberapa tahun, Sergio Rico adalah salah satu di antara kiper terbaik di Spanyol. Pemain berusia 26 tahun itu adalah kiper nomor satu Sevilla, tetapi kariernya menukik tajam.
Setelah membantu klub Andalusia meraih gelar Liga Europa, Rico kehilangan posisinya di tim. Dia bergabung ke PSG dengan status pinjaman pada musim panas lalu, tetapi tidak menjadi pilhan utama di ibukota Prancis.
Rico hanya menjadi pelapis untuk Keylor Navas di Parc des Princes. Namun, Rico masih muda dan bisa berjuang untuk memperebutkan tempatnya kembali karena kualitasnya tidak pernah diragukan.
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Nurfahmi Budiarto 29/5/2020)
Advertisement