Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menggelar RUPS luar biasa untuk kedua kalinya dalam sebulan belakangan. Dalam RUPS kali ini PT LIB menunjuk sejumlah orang untuk mengisi posisi direksi yang kosong.
Pada RUPS Luar Biasa yang digelar pada Sabtu (13/6/2020), para pemegang saham PT LIB yang terdiri dari 18 klub Liga 1 dan PSSI sepakat menunjuk Akhmad Hadian Lukita sebagai direktur utama operator kompetisi ini untuk menggantikan Cucu Somantri yang mundur pada RUPS Luar Biasa pertama lalu.
Siapa Akhmad Hadian Lukita? Bagaimana latar belakangnya sehingga dianggap kredibel untuk memimpin PT LIB?
Advertisement
Saat menelusuri dunia maya, tidak banyak rekam jejak Akhmad Lukita yang dapat ditemukan. Pria berkacamata ini diketahui lahir di Bandung dan berusia 55 tahun.
Menukil Divusi Institute, Akhmad Lukita memiliki pengalaman belasan tahun di bidang penelitian atau sebagai konsultan teknologi informasi, telekomunikasi, manajemen, pengembangan bisnis, enterprise architecture, dan energi.
Akhmad Lukita pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia Formula One Society (IFOS) pada 1999 dan juga menjadi Ketua Paguyuban Karyawan SBM Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2007. IFOS adalah paguyuban penggemar F1 di Indonesia.
Masih berdasarkan referensi yang sama, alumnus Master of Business Administration (MBA) ITB ini sekarang menduduki posisi Direktur Utama PT LAPI Divusi yang merupakan bagian dari Satuan Unit Komersial (SUK) ITB yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Merujuk dari situs Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Akhmad Lukita juga pernah membuat Kertas Karya Perorangan atau Taskap berjudul "Pengembangan Industri Pertahanan Guna Meningkatkan Daya Tangkal Bangsa dalam Rangka Pembangunan Nasional" saat mengikuti Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXII Lemhannas pada 2019.
Lemhannas adalah tempat mengabdi Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dan Wakil Ketua PSSI, Cucu Somantri, sebelum keduanya terpilih pada November tahun lalu.
Sederhananya, Akhmad Lukita adalah seorang konsultan teknologi informasi. Berbekal pengalamannya, pria yang telah bekerja di PT LAPI Divusi selama sembilan tahun tersebut diharapkan dapat membenahi PT LIB.
"Terima kasih kepada semuanya atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Harapannya saya bisa menggunakan kesempatan ini dengan baik. Saya ingin PT LIB menjadi perusahaan yang mempunyai profit bagus serta tata kelola yang baik. Selain itu, sesuai visi dan misi Ketua PSSI yang ingin menghasilkan kompetisi yang berkualitas dan enak ditonton," kata Akhmad Lukita dinukil dari laman PSSI.
Juni Rachman, Anggota Exco PSSI Sekaligus Politikus Partai Golkar
Sementara itu, Juni Rachman terpilih sebagai Komisaris Utama PT LIBÂ mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Sonhadji, yang juga mundur berbarengan dengan Cucu. Artinya, pria yang juga menduduki posisi sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut merangkap jabatan.
Juni Rachman telah dua kali menjadi anggota Exco PSSI pada periode 2016-2020 dan 2019-2023.
Selain sebagai Exco PSSI, Juni Rachman merupakan politikus Partai Golkar.
Juni Rachman adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Siak, Riau dan juga Ketua Kamar Dagang dan Industru (Kadin) Provinsi Riau.
Pada Juli 2014 lalu, melansir Merdeka, Juni Rachman pernah ditahan oleh Polda Riau karena melakukan penganiayaan terhadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau, Muhammad.
Juni Rachman juga dikenal sebagai adik dari mantan Gubernur Riau pada Mei 2016-September 2018, Andi Rachman.
Advertisement
Dua Pensiunan Jenderal TNI
Terakhir, PT LIB meresmikan Leo Siegers dan Andogo Wiradi sebagai penerus Hasani Abdulgani dan Hakim Putratama sebagai Komisaris PT LIB.
Baik Leo dan Andogo merupakan staf khusus dari Ketua PSSI, Mochamad Iriawan. Keduanya baru diangkat pada Mei lalu.
Leo dan Andogo adalah dua purnawirawan jenderal TNI dengan pangkat terakhir Mayjen.
Mengutip laman PSSI, Leo merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1978 seangkatan dengan Ketua KONI, Marciano Norman. Pria berusia 63 tahun ini pernah menjabat sebagai Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan pada Mei 2010-September 2011.
Leo disebutkan aktif dalam perkumpulan sepak bola di kesatuannya, PS TNI dan pernah menjadi pemain PSM Makassar.
"Suatu kebanggaan bagi saya dipercaya Ketua PSSI untuk membantu di PSSI. Saya mencintai sepak bola sejak kecil dan mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia. Keluarga saya juga suka sepak bola, dan saya pernah menjadi pemain PSM Makassar bersama adik saya Hengky Siegers pada era 1970-an. Bahkan ia sempat menjadi pemain Timnas Indonesia era 1980-an," kata Leo.
"Jika tidak masuk militer, saya pasti sudah menjadi pemain sepak bola profesional. Saat itu saya harus memilih apakah berkarier di militer atau sepak bola. Militer akhirnya menjadi jalan hidup saya, meskipun sepak bola tidak bisa lepas dari bayang-bayang saya," terangnya.
Adapun, Andogo yang besar di Komando Pasukan Khusus pernah manjadi Kasdam I/Bukit Barisan dan mengakhiri karier militernya sebagai Koordinator Staf Ahli Panglima TNI. Tidak ditemukan rekam jejak pria berusia 61 tahun ini di dunia sepak bola sebelumnya.
Susunan Direksi PT LIB Setelah RUPS Luar Biasa Sabtu (13/6/2020)
Direktur Utama:Â Akhmad Hadian Lukita
Direktur Operasional:Â Sudjarno
Direktur Bisnis:Â Rudy Kangdra
Direktur Keuangan:Â Anthony Chandra Kartawiria
Komisaris Utama:Â Juni Rachman
Komisaris:
1. Ferry Paulus
2. Endri Erawan
3. Munafri Arifuddin
4. Leo Siegers
5. Andogo Wiradi
Disadur dari: Bola.com (penulis M Adiyaksa, editor Gregah N, published 13/6/2020)
Advertisement