Agen Gelandang MU Sebut FIFA Bakal Punah 10 Tahun Lagi

Menurutnya, bersama FIFA, sepak bola telah tertinggal selama 50 tahun. dari cabang olahraga populer lainnya.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Nov 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 14:15 WIB
3 Agen Pemain yang Berpengaruh dan Disegani di Dunia Sepak Bola
2. Mino Raiola - Agen pemain yang sempat bersitegang dengan petinggi AC Milan yang menolak Donnarumma dilepas. Raiola merupakan nagosiator yang cerdas. (AFP/Valery Hache)

Liputan6.com, Jakarta Superagen, Mino Raiola menyampaikan pandangan kontroversial tentang keberadaan FIFA. Menurutnya, induk asosiasi sepak bola dunia hanya membawa sepak bola kepada kemunduran. 

Bahkan Raiola yakin, dalam 10 tahun ke depan, FIFA tidak akan ada lagi. "Anda bisa menulis ini, FIFA dalam 10 tahun ke depan tidak bakalan eksis lagi," kata Raiola seperti dilansir dari Footballcritic.com. 

"FIFA sudah 50 tahun ketinggalan," ujarnya saat menghadiri Pertemuan Sepak Bola belum lama ini.  

Raiola dikenal sebagai agen pemain-pemain kelas dunia. Gelandang Manchster United (MU), Paul Pogba dan striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic termasuk sebagai klien pria berusia 53 tahun tersebut. 

Meski demikian, Raiola selama ini menyimpan kekesalan terhadap atauran yang ditetapkan FIFA terkait komisi yang diterima para pemain. Bersama agen-agen pemain lainnya, Raiola menganggap angka 3 persen dari nilai transfer ataupun gaji pemain yang mereka terima sudah tidak relevan lagi saat ini.   

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Ketinggalan dari Olahraga Lain

img_fifa-021210.jpg
Logo FIFA dari markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto diambil pada 20 Oktober 2010 jelang biding Piala Dunia 2018 dan 2022.AFP PHOTO/SEBASTIAN DERUNGS

"Olahraga golf tidak punya FIFA dan golf bisa dimainkan di seluruh dunia. Tenis berubah, Formula 1 juga berubah. Ada yang salah dari FIFA: mereka membagi-bagi pekerjaan, mereka juga membagi-bagi uang, dan itu semua untuk menjaga semua oranh tetap senang," ujar Raiola menambahkan. 

Pada kesempatan itu, Raiola mengambil contoh liga sepak bola profesional Amerika Serikat, MLS. Menurutnya, selama 20 tahun, sistem terbaru MLS sama sekali tidak berhubungan dengan FIFA.  

"FIFA mengatakan, MLS sesuatu yang konyol. Anda tahu yang mereka lakukan? FBI menahan setengah orang-orang FIFA  dan mempersembahkan Piala Dunia," kata Raiola menambahkan. 

 


Hidup di Korea Utara

Meski demikian, Raiola tetap tidak setuju dengan aturan pembatasan gaji yang diterapkan MLS. Sebab menurutnya, regulasi itu sangat tidak cocok lagi untuk diterapkan di sepak bola modern saat ini.

"Bagaimana Annda bisa membatasi sebuah keahlian? Bagaimana bisa kalian membatasinya jika besok (Diego) Maradona masuk dan Anda bilang,'Saya menginginkanmu, saya ingin kau tampil di depan penonton kami', apakah seperti itu seharusnya Salary Cap?" beber Raiola menambahkan.  

"Kita hidup di dunia kapitalis, dimana semua yang kita lakukan dengan cara kapitalis, tapi Gianni Infartino (Presiden FIFA) ingin kembali ke Korea Utara. Saya tidak ada masalah dengan Korea Utara-nya, tapi tinggal di sana dan bukan di Swiss." ujar Raiola.  

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya