Liputan6.com, Jakarta - Pujangga tenar Inggris William Shakespeare pernah bertanya apa pentingnya nama. Nyatanya, identitas sangat penting untuk membedakan.
Namun, pemberian nama tidak selalu menyelesaikan masalah. Kadang problema tetap muncul karena banyaknya nama sama.
Baca Juga
Sepanjang Tahun, MilkLife Soccer Challenge 2024 Sukses Tumbuhkan Minat Siswi MI dan SD Rangkai Mimpi jadi Bintang Sepak Bola Masa Depan
Kayana Pamerkan Skill Ciamik Pesepak Bola Wanita di Milk Life Soccer Challenge Semarang
Pendukung Timnas Malaysia Rusuh Usai Laga Seri Kontra Singapura di Kejuaraan AFF
Dunia sepak bola tidak lepas dari hal ini. Arsenal contohnya. Mayoritas mengenal mereka sebagai klub berbasis London yang berkompetisi di Inggris.
Advertisement
Nyatanya, ada 16 klub sepak bola lain yang juga menggunakan kata 'Arsenal' sebagai jati diri. Asal mereka dari berbagai penjuru dunia, mulai Brasil, Ghana, Ukraina, hingga Suriname.
Lalu, apa jadinya jika dua klub melakukan kesalahan identifikasi pada saat bersamaan?
Saksikan Video Bola Berikut Ini
Ekspektasi Monchengladbach
Cerita unik ini terjadi pada pertengahan 1967. Borussia Monchengladgbach pergi ke Brasil untuk melakoni tur akhir musim.
Jelang keberangkatan, klub menunjuk promotor untuk memilih beberapa tim lokal sebagai lawan uji coba. Salah satu nama yang kemudian muncul di daftar adalah Botafogo.
Monchengladbach antusias mengetahui ini. Mereka berharap dapat menjajal klub raksasa asal Rio de Janeiro yang memiliki dua bintang tenar, Jairzinho dan Gerson.
Advertisement
Salah Mengira
Tiba di lapangan, betapa kecewanya Monchengladbach mengetahui lawan sebenarnya. Mereka adalah Botafogo Ribeirao Preto, asal Sao Paulo.
Jika Botafogo dari Rio bertabur bintang dan berkompetisi di kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Brasil (Serie A), Botafogo yang datang lebih sering berkutat di divisi rendah.
Terbukti, torehan maksimal sepanjang sejarah mereka adalah menjadi runner-up Serie B 1998.
Botafogo Juga Kecewa
Nyatanya, bukan Monchengladbach saja yang kecewa. Botafogo asal Sao Paulo juga mengharapkan Borussia lain yang lebih tenar.
Mereka semula menduga berkesempatan menghadapi Borussia Dortmund, juara Piala Winners 1966. Sepertinya Botafogo dari Sao Paulo tidak puas bisa bertanding melawan Monchengladbach yang kala itu diperkuat para legenda sepak bola Jerman seperti Berti Vogts, Gunter Netzer, dan Jupp Heynckes.
Advertisement