Liputan6.com, Jakarta - Pele mendapat tugas mulia dari FIFA. Sosok asal Brasil tersebut dipercaya memilih pemain sepak bola terbaik dunia yang masih hidup pada 2004.
Daftar tersebut kemudian dikenal sebagai FIFA 100, meski jumlah nama di dalamnya mencapai 125. FIFA menciptakan katalog ini untuk menandai ulang tahun satu abad organisasi yang berdiri pada 21 Mei 1904.
Baca Juga
Pele diminta menunjuk 50 pemain aktif dan 50 eks pesepak bola. Namun, legenda Santos itu kesulitan dengan batasan menyangkut mereka yang sudah pensiun. Akhirnya dia mencatat 75 mantan pemain.
Advertisement
Daftar tersebut dibacakan pada upacara resmi di London, Inggris, 4 Maret 2004. Terucap nama-nama tenar seperti Diego Maradona, Johan Cruyff, Franz Beckenbauer, George Best, Eusebio, Bobby Charlton, Gianni Rivera, hingga Michel Platini.
Di kalangan yang masih aktif ada Ronaldinho, Zinedine Zidane, David Beckham, Luis Figo, atau Raul Gonzalez.
Meski sekilas semua pihak terwakili, pilihan Pele tetap dikecam karena berbagai alasan.
Saksikan Video Pele Berikut Ini
Pertimbangan Politis
Media Inggris mempertanyakan metodologi pemilihan. Daftar Pele disebut didasari kepentingan politis ketimbang sepak bola.
Dasar kritik adalah munculnya nama-nama dari berbagai penjuru dunia. Ada wakil Korea Selatan (Hong Myung-bo), Turki (Rustu Recber, Emre Belozoglu), Senegal (El Hadji Diouf), Nigeria (Jay-Jay Okocha), Jepang (Hidetoshi Nakata), Kroasia (Davor Suker), Ghana (Abedi Pele), Paraguay (Romerito), dan Kamerun (Roger Milla).
Tanpa mengurangi prestasi masing-masing individu tersebut, mereka dinilai masih kalah dari mereka yang tidak masuk daftar.
Jika berdasar fakta di lapangan, FIFA 100 semestinya berbasis pemain negara besar Eropa dan Amerika Selatan.
Advertisement
Aksi Simbolis Gerson
Protes lain datang dari eks pemain. Rekan setim Pele saat Brasil menjuarai Piala Dunia 1970, Gerson, bereaksi marah dengan merobek kertas berisi daftar FIFA 100 dalam siaran langsung televisi.
Gerson berpandangan dirinya dan beberapa nama lain layak masuk. "Saya menghormati opini Pele, tapi tidak setuju. Di luar Platini, Zidane, dan Just Fontaine, saya kalah dari 11 pemain Prancis lain? Ini lelucon," tegasnya.
Protes Van Basten
Marco van Basten juga kecewa. Membantu Belanda merebut satu-satunya gelar internasional pada Piala Eropa 1988, Van Basten tidak masuk pertimbangan Pele.
Dia 'kalah' bersaing dari Patrick Kluivert, Ruud van Nistelrooy, atau Edgar Davids.
Advertisement