Liputan6.com, Jakarta Lapangan sepak bola dengan rumput hijau terlihat tertata rapi dikelilingi bangunan megah stadion. Di sisi kiri-kanan lampu sorot dengan cahaya terang menyinari semua sudut lapangan. Di tengah lapangan sekelompok pria dengan serius memainkan bola. Mereka tengah bertanding untuk saling mengalahkan.
Namun, tak seperti galibnya pertandingan sepak bola, dari atas lapangan tak terdengar suara teriakan, siulan atau cemoohan. Bahkan, ketika pemain mencetak gol tak terlihat orang melompat-lompat sambil berteriak-teriak histeris di tempat duduk penonton. Semuanya sepi dan yang terdengar hanya suara-suara dari pemain, pelatih dan ofisial.
Baca Juga
Ya, memang untuk saat ini tak usah heran dengan pemandangan di stadion seperti itu, karena hampir terjadi di semua negara di dunia, termasuk di Eropa yang masih menggelar kompetisi. Begitu juga di Indonesia yang sedang melangsungkan turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Advertisement
Situasi yang terjadi di area stadion tersebut. tiada lain disebebkan mewabahnya penyakit yang diakibatkan suatu coronavirus baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi pada manusia, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 atau CoronaVirus Disease-2019. Kemunculan virus ini nyaris menggangu hampir di semua sektor, tak terkecuali dunia olah raga pada umumnya, dan sepak bola khususnya.
Kenyataan pahit bagi sepak bola Indonesia akibat pandemi tersebut, harus dirasakan setelah kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 terhenti di tengah jalan akibat pandemi virus Corona COVID-19. Kepolisian Republik Indonesia tidak mengeluarkan izin keramaian padaPSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Simak Video Menarik Berikut Ini
Standar Protokol Kesehatan
Menerima putusan tersebut, PSSI dan PT LIB tidak lantas putus asa dalam upaya menghidupkan kembali kompetisi di Tanah Air. Kali ini dengan dukungan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), mereka menyusun rencana meggelar turnamen pramusim, yang kemudian diberi nama Piala Menpora 2021.
Surat izin pun kembali diajukan ke kepolisian. Dan, Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo, kali ini punya pandangan berbeda. Kapolri memberi izin dengan syarat mengikuti standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan, seperti soal masuk stadion hingga aturan pemain masker untuk pemain cadangan.
"Tentunya ini akan jadi penilaian kami terkait perjalanannya. Kalau tertib kami akan bicarakan kembali soal persiapan Liga 1 dan Liga 2 yang memang ditunggu-tunggu klub dan suporter," ujar Kapolri menambahkan.
Advertisement
Cari Terobosan
Keputusan ini tentu saja disambut baik Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali saat menyerahkan surat izin penyelenggaraan Turnamen Sepakbola Pra Musim Tahun 2021 Piala Menpora RI kepada Ketua PSSI Mochamad Iriawan.
"Sekarang ini situasinya pandemi situasi Extra Ordinary. Bukan situasi biasa-biasa saja. Sehingga kita perlu bersama-sama, gotong royong seluruh stakeholder olahraga untuk memikirkan, mencari terobosan, menemukan jalan keluar supaya kegiatan olahraga bisa tetap berlangsung. Tapi upaya pemerintah yang sedang melakukan kerja yang luar biasa untuk penanganan pandemi covid-19 tidak terganggu," kata Menpora.
Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Ketua Umum PSSI dan para pengurusnya dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang telah berkomunikasi dan bekerja sama sehingga kepolisian percaya dan memberikan izin kompetisi tersebut.
Nonton di Rumah
Menindaklanjuti izin tersebut, PSSI dan PT LIB kemudian mengambil "referensi prokes dari FIFA, AFC, dan panduan dari otoritas kesehatan terkait di tingkat nasional dan internasional, untuk kemudian dilakukan sinkronisasi dengan protokol operasional pertandingan.
Setidaknya ada tujuh poin prokes dalam hal sepak bola pada masa pandemi Covid-19. Di antaranya seluruh pertandingan disiarkan secara langsung (live) di TV dan saluran berbayar. Kemudian, pembatasan orang yang hadir di stadion dengan jumlah maksimal 299 orang.
Selanjutnya, larangan berkerumun dalam bentuk nonton bareng, dengan berkoordinasi bersama Polri dan otoritas terkait setempat. PSSI dan LIB juga membuat imbauan agar suporter tidak datang ke stadion, tidak mengadakan nobar, dan tidak berkerumun. Juga harus melaksanakan kampanye dan deklaras-deklarasi dari suporter untuk dukung bergulirnya kompetisi tanpa penonton dan nonton di rumah saja.
Advertisement
Tak Mau Ambil Risiko
Terkait dengan itu, Head of Media and Communication PT LIB, Hanif Marjuki, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengambil resiko terhadap pandemi Covid-19 ini. Kampanye #DukungDariRumah dan tidak mengadakan nobar terus kami gelorakan, semua yang terlibat dalam kompetisi kami ajak mengkampanyekannya," kata Hanif.
Aturan lainnya, Hanif menyebut jumlah yang bisa masuk stadion pun tidak melebihi 300 orang, bahkan jumlah media yang hadir pun dibatasi. "Kita lihat kan, media yang hadir hanya 20 orang tulis dan 5 sampai 10 fotografer di lapangan. Sebelum pertandingan semua wajib jalani test swab antigen, sejauh ini semua berjalan lancar. Kita berdoa bersama-sama semoga kompetisi selesai sempurna tanpa ada kendala,” ucapnya.
Ia menyebut, pengetatan itu juga berlaku untuk semua pemain yang berlaga. Di mana setiap usai bertanding waktu mandi di ruang ganti, ditiadakan. “Aturannya semua pemain usai bertanding tidak diperbolehkan mandi di ruang ganti. Jadi pemain langsung ganti baju lalu naik bis dan menuju hotel, nanti di sana (hotel) mereka baru boleh mandi. Kita benar-benar menerapkan pengetatatan prokes di Piala Menpora 2021 ini,” ujar dia.
Penerapan Prokes
Terkait dengan itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat memantau langsung pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan Organizing Committee (OC) Piala Menpora 2021. Mereka ingin tahu bagaimana penerapan prokes di lapangan.
Dalam kunjungan tersebut, dr Harry Papilaya dan tim pendamping Prokes dari Kemenkes memastikan seluruh protokol kesehatan harus dijalankan dengan benar.
Didampingi wakil satgas penanganan Covid-19 Piala Menpora 2021, dr Alfan Nur Asyhar, mereka melihat dan mengamati secara langsung.Itu dimulai dari tes swab antigen yang dilakukan pada pemain dan ofisial klub, tes swab antigen pada LOC yang berada di dalam stadion, sterilisasi fasilitas yang digunakan selama pertandingan, hingga penerapan prokes pada pertandingan.
"Kami telah memantau semuanya dari awal. Prokes sebelum masuk stadion, hingga apa yang yang dilakukan di dalam stadion. Dari yang kami amati sejauh ini, semua sesuai dengan ekspektasi. Prokes untuk sepak bola, bisa dijalankan sesuai dengan apa yang kami inginkan. Fokus berikutnya, tinggal bagaimana menjaga konsistensi terhadap pelaksanaan prokes sampai dengan babak final Piala Menpora 2021 nanti," kata Hary.
Advertisement
Gerak Cepat
Seperti gayung bersambut, Presiden Joko Widodo langung mengapresiasi penyelenggaraan Piala Menpora 2021. Hal itu dikatakan Menpora Zainudin Amali usai bertemu Jokowi di Istana Negara.
“Beliau memantau juga, bahkan nonton di TV. Beliau mengapresiasi bagaimana penggemar, pecinta klub, dan suporter sangat patuh terhadap himbauan tidak datang berkerumun ke stadion, tidak nonton bareng dan lain sebagainya,” sambungnya.
Bahkan melihat suksesnya Piala Menpora, Presiden Jokowi pun memberi arahan kepada Menpora agar mengkaji dan menganalisis terkait kemungkinan penonton terbatas saat Liga 1 dan Liga 2 digulirkan usai Lebaran nanti.
Dan, seperti mendapat lampu hijau, PSSI langsung bergerak cepat untuk menentukan kapan waktu Liga 1 dimulai setelah pelaksanaan Piala Menpora 2021 mendekati akhir.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan mereka berencana menggelar Liga 1 Indonesia musim 2021-2022 mulai 3 Juli 2021.
Dia mengatakan, semua persiapan sudah dilakukan termasuk terkait kelengkapan administrasi. PSSI nantinya juga akan melengkapi diri dengan rekomendasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Satgas Penanganan COVID-19.