Prokes Ketat di Olimpiade Tokyo 2020 Bikin Atlet Jenuh

Harus menjalani protokol kesehatan Covid-19 secara ketat selama Olimpiade Tokyo 2020, sejumlah atlet mengaku sempat bosan. 

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Agu 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 15:00 WIB
Logo Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Logo Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. (NOC Indonesia).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Kontingen Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan sejumlah atlet sempat merasa bosan harus menjalani protokol kesehatan Covid-19 selama Olimpiade berlangsung.

"Sempat curhat, jenuh juga karena harus di kamar saja," kata Ruslan saat penyambutan atlet dan official rombongan terakhir Olimpiade Tokyo 2020 di Gedung VVIP Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (5/8/2021).

Meski begitu, setiap atlet harus mematuhi aturan demi keselamatan dan kenyamanan. Jangan sampai, selama 2 pekan di Tokyo, Jepang, mereka mengalami gangguan kesehatan. 

Rosan pun memastikan, selama dua pekan mengikuti Olimpiade Tokyo, sebanyak 28 atlet yang mewakili Indonesia tetap dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. 

"Karena memang menjalankannya sangat ketat. Atlet dan official harus di Wisma Atlet, atau tempat pertandingan dan tempat berlatih. Itu saja selebihnya tidak boleh keluar,"katanya.

Tetap Semangat

Menpora Zainudin Amali
Menpora Zainudin Amali saat menyambut kloter pertama kontingen Indonesia yang baru saja selesai berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. (Kemenpora)

Rosan mengaku takjub dengan semangat para atlet Indonesia yang dinilainya tidak luntur sama sekali. Bahkan, setelah bertanding pun, mereka masih tetap berlatih di tempat berlatih yang sudah disediakan.

"Jadi memang, semangat para atlet dan official tidak luntur sama sekali. Meski di tengah keterbatasan dan ketatnya prokes di sana," kata Rosan. 

Dukungan Pemerintah

20160808-Eko Yuli Irawan Rebut Perak Olimpiade 2016-Brasil
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan berpose dengan medali perak di atas podium cabang olahraga angkat besi 62 KG selama Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, Senin (8/8). Atlet Eko Yuli mempersembahkan medali perak bagi kontingen Indonesia. (GOH Chai Hin/AFP)

Karenanya Rosan pun mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah mendukung keberadaan atlet di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada 2021 itu. 

"Saya mengucapkan terima kasih banyak, pak Menpora juga tiada henti menannyakan kabar atlet, kesehatannya pun turut diperhatikan,"katanya.

Rombongan

Tim Olimpiade Indonesia
Rombongan atlet yang sudah berlaga di Olimpiade 2020 ini, berjumlah 35 orang sudah kembali ke Tanah Air. Ada di antaranya peraih medali emas Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

Sebelumnya, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dkk, sudah kembali ke Tanah Air. Ganda putri badminton andalan Indonesia itu, tiba di Gedung VVIP Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis dini hari WIB.

Greysia dan Apriyani datang bersama rombongan atlet lainnya, termasuk Anthony Sinisuka Ginting, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo pada cabang badminton tunggal putera. Kemudian ada juga peraih medali perunggu di cabang olahraga angkat besi, Windy Cantika Aisah.

Apresiasi

Tim Olimpiade Indonesia
Rombongan atlet yang sudah berlaga di Olimpiade 2020 ini, berjumlah 35 orang sudah kembali ke Tanah Air. Ada di antaranya peraih medali emas Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

Setibanya di bandara, tim Olimpiade mendapat sambutan dari Menpora Zainudin Amali yang secara simbolis akan memberikan buket bunga. Namun, karena harus menerapkan protokol kesehatan, buket bunga diambil masing-masing atlet disaksikan langsung Menpora.

"Kami mewakili bangsa Indonesia, bapak Presiden, mengucapkan selamat datang kepada kontingen dalam kelompok terbang terakhir, disertai dengan ucapan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya terhadap perjuangan yang telah dilakukan para kontingen Indonesia," tutur Menpora.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya