Profil Ni Nengah Widiasih, Ratu Paralifting Indonesia yang Merebut Perak di Paralimpiade Tokyo 2020

Ni Nengah Widiasih berhasil merebut perak di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Agu 2021, 19:49 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2021, 13:45 WIB
Asian Para Games 2018 : Angkat Besi
Atlet para angkat berat, Ni Nengah Widiasih, saat beraksi pada Asian Para Games di Balai Sudirman, Jakarta, Minggu (7/10/2018). Ni Nengah berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 97 kg. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Atlet paralifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih berhasil mempersembahkan perak untuk Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020. Ini menjadi kepingan medali pertama bagi Merah Putih di ajang ini. 

Tampil di kelas 41 kg putri kategori PWL, Ni Nengah berhasil mencapai angkatan terbaik, 98 kg. Dia terpaut 2 kg  dari atlet paralifting Tiongkok, Lingling Guo yang berhasil merebut emas. Sementara posisi ketiga ditempati oleh atlet dari Venezuela dengan angkatan terbaik 97 kg. 

Ajang para powerlifting berlangsung di Tokyo International Forum, mulai pukul 13.00 waktu setempat atau pukul 11.00 WIB. Setelah mulus di angkatan 96 kg, Ni Nengah sebenarnya sempat gagal pada angkatan kedua untuk berat 98 kg. Upayanya baru membuahkan hasil pada angkatan keempat. 

Ini merupakan peningkatan prestasi bagi Nengah setelah pada Olimpiade Rio 2016 merebut perunggu. Sedangkan pada Asian Para Games 2018 lalu, Ni Nengah juga berhasil merebut satu perak. 

 

 

Siapa Ni Nengah Widiasih?

Ni Nengah Widiasih
Ni Nengah Widiasih saat mendapat kalungan medali di Paralimpiade Tokyo 2020. (Dokumentasi Gatot Dewa Broto/Kemenpora)

Ni Nengah Widiasih akrab disapa Widi. Dari namanya sudah bisa ditebak, kalau Widi berdarah Bali. 

Ya, wanita berusia 28 tahun itu lahir di Karangasem, Bali, 12 Desember 1992. Penyakit polio memang membuat Widi harus menggunakan kursi roda sejak masih berusia 4 tahun. Hanya saja, kondisi tersebut tidak membuatnya patah semangat untuk terus menjalani hidup dan mengukir prestasi.  

Perjalanan Widi sebagai atlet disabilitas terbilang cukup panjang. Kiprahnya di cabang paralifting berawal dari dorongan sang kakak yang juga atlet angkat besi, I Gede Suantaka. 

Widi kemudian berlatih empat kali seminggu dan pada tahun 2008 sudah berhasil meraih medali perunggu di ajang ASEAN Para Games yang berlangsung di Thailand. Setahun kemudian, Widi kembali merebut medali perunggu dalam sebuah kejuaraan yang berlangsung di Kuala Lumpur Malaysia. 

Namanya pun semakin diperhitungkan. Pada Asian Para Games yang berlangsung di Singapura (2015) dan Malaysia (2017), Widi berturut-turut menyumbang emas. Sementara pada Asian Games Incheon, Korea Selatan 2014, Widi berhasil merebut medali perak. Dia sempat berharap merebut emas di Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Palembang-Jakarta. Sayang, Widi kembali merebut perak.

 

Kiprah di Paralimpiade

Pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, Ni Nengah Widiasih kembali mengharumkan nama Indonesia. Tampil di kelas -41 kg putri, Widi meraih perunggu yang menjadi satu-satunya medali Indonesia pada ajang tersebut. Di Rio, Widi berhasil melakukan angkatan 95kg. Dia berada di belakang wakil Turki Nazmiye Muratli (emas) dengan 104kg dan Zhe Chui asal Tiongkok (perak) dengan 102kg.

Sebelum tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, Widi mengaku hanya ingin memberikan yang terbaik. Tekadnya ternyata terbukti, dengan meraih total angkatan 98 kg dan berhak atas medali perak. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya