Liputan6.com, Jakarta- Pekan Paralimpik Nasional atau Peparnas XVI Papua 2021 sudah berlangsung beberapa hari sejak dibuka resmi 5 November 2021 oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora bersama NPC mengevaluasi penyelenggaraan Peparnas sejauh ini.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bakti menyampaikan bahwa berdasarkan hasil evaluasi di Jayapura, Senin (8/11/2021), masih ada pelayanan yang harus ditingkatkan dalam Peparnas XVI ini hingga memasuki hari keempat. Pasalnya ajang ini merupakan ajang bagi para atlet disabilitas sehingga pelayanannya harus maksimal.
Baca Juga
Beberapa pelayanan esensial terkait akomodasi, konsumsi, penyediaan air bersih hingga transportasi, menurutnya, saat ini sudah ditingkatkan. Sementara yang lainnya masih perlu diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang sampai Peparnas resmi ditutup.
Advertisement
“Tanggal 6 dan tanggal 7 hari ini sudah ada pertandingan-pertandingan. Nah tentu dengan sudah dibuka sampai dengan hari ini kami melakukan evaluasi. Kemarin kami melakukan evaluasi juga dan hari ini kami melakukan evaluasi secara detail untuk semua bidang," kata Chandra Bakti dikutip laman Kemenpora, Senin.
Persiapan Penutupan
Selain melakukan evaluasi, Kemenpora bersama panitia juga mulai membahas terkait persiapan upacara penutupan yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 15 November.
Chandra dan jajarannya serta panitia bertekad untuk memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh peserta Peparnas.
Advertisement
Harapan
“Kami berharap semua penyelenggaraan ini dapat terselenggara dengan baik dan tentu ada kesan-kesan yang didapat oleh para seluruh kontingen yang hadir terkait dengan penyelenggaraan Peparnas ini”
“Jadi kami berharap atlet merasakan kenangan yang baik, nilai persahabatan, sportivitas. Itu harus betul-betul dirasakan oleh para atlet, karena Peparnas merupakan multievent tingkat nasional bagi para atlet disabilitas," tutupnya.