Setelah Pemerintah Inggris, Uni Eropa Juga Jatuhkan Sanksi ke Roman Abramovich

Pada Kamis (10/3/2022), pemerintah Inggris membekukan aset dari Roman Abramovich kali ini Uni Eropa juga menjatuhkan sanksi kepada pemilik klub Chelsea tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 12:30 WIB
Chelsea - Roman Abramovich
Chelsea - Roman Abramovich (Bola.com/Adreanus Titus)

Liputan6.com, Jakarta Setelah pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi kepada Roman Abramovich karena hubungan dekatnya dengan presiden Rusia, Vladimir Putin, giliran Uni Eropa (UE) merencanakan tindakan sampai terhadap pemilik Chelsea ini. 

Sampai berita ini ditulis belum diketahui sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa terhadap Abramovich. Sanksi ini diberikan sebagai salah satu tanggapan dari invasi militer Rusia ke Ukraina. 

Dilansir dari Marca.com, pria berusia 55 tahun itu akan ditambahkan dalam daftar miliarder Rusia yang dikenai sanksi di Uni Eropa. Dia akan resmi dimasukkan ke dalam daftar Uni Eropa setelah jurnal resmi dari Uni Eropa yang akan diterbitkan Senin atau selasa ini. 

Selain itu, Uni Eropa sedang bersiap untuk mengumumkan sanksi yang akan diberikan ke Rusia yang bertujuan untuk menekan Putin dan akhirnya, menghentikan invasi Ukraina


Aset Abramovich Dibekukan

Chelsea
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich merayakan pesta juara Liga Inggris di stadion Stamford Bridge, london, (21/5). Pesta besar digelar oleh Chelsea usai mengalahkan Sunderland dengan skor 5-1. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Pada Kamis (10/3/2022), pemerintah Inggris resmi menyita aset Roman Abramovich di klub Chelsea. Selain itu, sejumlah perusahaan dana lindung nilai (hedge fund) Amerika Serikat yang mendapatkan kucuran investasi dari Abramovich juga dibekukan. 

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan ini merupakan langkah dukungan Inggris kepada rakyat Ukraina. 

“Tidak ada tempat yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin terhadap Ukraina,” ucap Boris Johnson dikutip dari Marca.com, Selasa (15/3/2022). 

“Sanksi hari ini adalah langkah dukungan Inggris yang tak tergoyahkan untuk rakyat Ukraina. Kami akan kejam dalam mengejar mereka yang memungkinkan pembunuhan warga sipil,” pungkas perdana menteri Inggris. 


Lisensi Khusus

Sanksi yang diberikan juga menyebabkan Chelsea harus beroperasi di bawah lisensi khusus yang membuat pemasukan dan jumlah sponsor terbatas. Dengan keadaan Chelsea yang terancam miskin ini membuat anggota parlemen Inggris iba. 

Anggota parlemen sepakat untuk mengubah aturan lisensi khusus. The Blues bisa mengakses total 110 juta pounds atau sekitar Rp2,05 trilliun dari dana yang dibekukan. 

Namun, untuk sekarang The Blues tidak dapat menjual tiket atau merchandise dan juga tidak dapat beroperasi di jendela transfer. 

Penulis: Jesslyn Koesman


Peringkat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya