Liputan6.com, Jakarta - Calon pemain naturalisasi Indonesia Shayne Pattynama menceritakan alasan utama di balik keinginan memperkuat Timnas Indonesia. Dia menyebut sosok sang ayah.
Hal ini diunggah pada akun Instagram. Pemain sepak bola keturunan Belanda ini mengunggah foto lawas ayah dan ibunya ketika masih muda.
Baca Juga
Shayne sempat mengunjungi Jakarta pekan lalu untuk menyelesaikan proses naturalisasi sebelum bergabung ke Timnas Indonesia. Kedatangannya ke Indonesia ternyata membangkitkan kenangan ayahnya yang meninggal enam tahun lalu. Shayne mengungkap sudah merasa berada di rumah ketika menginjak kaki di Jakarta.
Advertisement
“Minggu lalu, saya akhirnya melakukan perjalanan ke Jakarta untuk menyelesaikan proses naturalisasi. Saya sangat senang dan bangga berada di posisi untuk melakukan ini. Secara pribadi perjalanan ini memberi banyak dampak pada saya karena saat saya menginjakkan kaki di Jakarta, saya merasa seperti berada di rumah,” tulis Shayne pada akun Instagram pribadinya.
Lebih lanjut, pemain yang membela klub Norwergia Viking FK ini menceritakan kisah ayahnya yang dilahirkan di Semarang. Dahulu, ayahnya selalu menceritakan mengenai keindahan budaya dan makanan Indonesia.
“Cara saya dibesarkan, sopan santun, dan makanan misalnya. Ayah saya lahir di Semarang tetapi pindah ke Belanda ketika masih muda. Dia memang tinggal di Belanda untuk waktu yang lama tetapi hatinya selalu ada di indonesia.”
Kagum dengan Rasa Nasionalisme
Bek kiri yang berusia 23 tahun ini sangat terpukau dengan rasa nasionalisme ayahnya meski sudah pindah ke Belanda dan menikah dengan perempuan lokal yakni ibunya.
Selain itu, dia juga menjelaskan keinginannya bersama dengan ayahnya untuk bisa pergi ke Indonesia dan menikmati keindahannya. Namun, hal tersebut tidak pernah bisa terwujud karena sang ayah sudah meninggal dunia.
“Ketika saya masih muda, dia selalu mengatakan kepada saya dan saudara-saudara bagaimana dia dibesarkan di Semarang dan betapa cantiknya Indonesia. Mimpinya adalah pergi ke Indonesia bersama seluruh keluarga, tetapi ayah saya meninggal hampir enam tahun yang lalu.”
Pemain Viking FK ini juga menambahkan bahwa dia sangat sedih karena sang ayah tidak dapat melihatnya bermain untuk tim nasional Indonesia.
“Sungguh menyakitkan tidak memiliki dia bersama saya lagi dan dia tidak dapat menyaksikan langkah yang saya ambil untuk bermain di tim nasional. Namun, saya percaya pada kenyataan bahwa dia menjaga saya dan bahwa dia memiliki pengaruh besar dalam mewujudkannya.”
“Untuk itu timnas akan memiliki makna yang lebih dalam bagi saya. Setiap kali saya mengenakan seragam, saya akan berjuang untuk negara ini dan untuk ayah saya.”
Advertisement
Siapa Shayne Pattynama?
Shayne Pattynama merupakan pemain muda dengan sejumlah prestasi. Dia mengawali karier sepak bolanya ketika bergabung ke sekolah sepak bola Lelysta67. Setelah itu, bakatnya pun terpantau oleh pemandu bakat klub sepak bola Ajax Amsterdam.
Shayne kemudian bergabung dengan tim muda Ajax selama 3 tahun. Namun, saat bersama tim muda Ajax Amsterdam, Shayne kurang berkembang. Dia lantas pindah ke tim muda FC Utrecht.
Sayangnya, dia juga tidak mendapatkan kesempatan untuk dipromosikan ke tim senior sampai akhirnya dia memutuskan untuk hijrah ke Telstar yang ketika itu bermain di Liga 2 Belanda.
Shayne Pattynama mencatatkan hasil yang baik saat memperkuat Telstar. Dia berhasil tampil 45 pertandingan dan berhasil mencetak lima gol untuk timnya.
Dengan penampilannya yang gemilang, Telstar kemudian mengoperkan Shayne ke klub Norwegia, FK Viking. Menurut data dari laman Transfermarker, nilai Shayne Pattynama saat pindah ke FK Viking mencapai Rp5,6 miliar.
Dikutip dari laman Transfermarker, Shayne dipercaya bermain sebanyak 9 kali dengan durasi waktu 543 menit. Dia menempati posisi bek kiri.
Penulis: Jesslyn Koesman