Sepak Bola Poles Wajah Giorgio Chiellini hingga Bisa Gonta-ganti Pacar

Sepak bola telah memberikan segalanya kepada Giorgio Chiellini.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 24 Agu 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 20:30 WIB
Foto: 5 Kapten Tim yang Mulai Tersingkir dari Skuat Utama, termasuk Giorgio Chiellini di Juventus
Giorgio Chiellini. Bek tengah Italia berusia 37 tahun ini didatangkan Juventus dari Livorno pada awal musim 2005/2006. Ia menjabat kapten utama Bianconeri sejak awal musim 2018/2019 usai kepergian Gianluigi Buffon. Musim ini ia baru bermain dalam 13 laga di semua ajang. (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Jakarta Sepak bola telah memberikan segalanya kepada Giorgio Chiellini. Bukan hanya deretan trofi, permainan 11 lawan 11 itu ternyata punya andil besar dalam membantunya memikat lawan jenis.

Kok bisa?

Tidak terbantahkan lagi. Chiellini merupakan salah satu pemain bertahan terbaik di dunia. Bertubuh jangkung dan bernyali besar, pemain asal Italia itu menjadi tembok kokoh bagi tim yang dibelanya. 

Kariernya bersama klub maupun timnas Italia moncer.

Berbagai gelar berhasil diraihnya saat memperkuat Juventus. Namun yang tidak akan terlupakan tentu saja keberhasilan Chiellini membantu timnas Italia merebut Piala Eropa 2020. Tidak saja berperan sebagai bek tangguh, Chiellini juga dipercaya sebagai kapten Gli Azzurri pada ajang ini.

Chiellini kini sudah berusia 38 tahun. Dia sadar diri tak muda lagi. Tenaganya sudah jauh merosot. Namun skill-nya masih mumpuni untuk diadu di liga yang tak begitu kompetitif, Major League Soccer.

Sejak awal musim, Chiellini memilih bergabung dengan Los Angeles FC. Di klub ini, Chiellini yang pernah bermain untuk AS Roma, satu tim dengan mantan pemain Real Madrid asal Wales, Gareth Bale.

Bagi Chiellini, sepak bola bukan sekadar ladang prestasi saja. Lebih dari itu, Chiellini tidak ragu menyebut sepak bola juga berpengaruh besar terhadap kehidupan sehari-harinya. Bahkan sampai urusan mencari teman kencan, Chiellini juga harus berterima kasih banyak kepada sepak bola. 

 

 

Itik Buruk Rupa

"Lihat lah saya, betapa jeleknya saya. Jadi ya...," ujar Chiellini pada Poscast Serie A, saat ditanya apakah sepak bola membantunya berkencan dengan banyak wanita.

Chiellini tidak malu menjadi sosok yang tidak rupawan. Kenyataan ini sudah diterimanya sejak madih muda. Hanya saja, kerja keras dan keinginannya untuk tampil lebih baik lambat laun mampu menutupi kekurangan itu di depan wanita.

"Dulu saya tidak pernah jadi pemain terbaik di level se-usia saya," ujarnya tahun 2017 lalu.

"Saya adalah itik buruk rupa," bebernya.

"Saya tidak rupawan untuk dilihat tapi saya terus berkembang. Itu skill terbaikku. Saya 33 tapi saya menjalani musim terbaik sepanjang masa. Tidak ada rahasia, hanya gairah dan kerja keras," katanya.

Kapten Tertua di Euro

Foto: Deretan 5 Pesepak Bola Berusia Tua yang Masuk Nominasi Ballon d'Or 2021, Giorgio Chiellini Tertua
Giorgio Chiellini. Bek Juventus dan Timnas Italia ini kini berusia 37 tahun dan 2 bulan. Keberhasilannya membawa Azzurri meraih trofi Euro 2020 dan penampilan konsistennya bersama Juventus jadi pertimbangan namanya layak dinominasikan meraih Ballon d'Or 2021. (AFP/Pool/John Sibley)

Sementara itu, Chiellini berusia 36 tahun 331 hari saat tampil di final Euro 2020 / 2021. Dia menjadi kapten tertua yang bermain di partai puncak pesta sepak bola Benua Biru tersebut.

Chiellini melewati rekor yang sebelumnya dipegang oleh Gianluigi Buffon. Saat Italia kalah dari Spanyol pada 2012 lalu, Buffon menjadi kapten Gli Azzurri pada usia 34 tahun 145 hari.

Meski terbilang sepuh, Chiellini masih mampu menjadi tembok kokoh bagi pertahanan Timnas Italia. Gli Azzurri berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan Inggris lewat drama adu penalti di Stadion Wembley, London. Italia menang 3-2 setelah hingga babak perpanjangan waktu bermain imbang 1-1.

Ini merupakan gelar Piala Eropa perdana Italia sejak 1968. Inggris yang berhasil mencetak gol cepat melalui kaki Luke Shaw harus dibuat terdiam saat Italia melesakkan gol penyeimbang kedudukan pada menit ke-67 melalui bola liar yang berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Leonardo Bonucci.

Absen di Piala Dunia 2022

Sayang kiprah gemilang Chiellini tidak berlanjut ke babak kualifikasi Piala Dunia 2022. Gli Azzurri gagal melaju ke Qatar setelah  kalah 0-1 dari Makedonia Utara, pada babak play off, Jumat (25/3/2022).

Ini merupakan kegagalan kedua secara beruntun yang dialami Italia setelah Piala Dunia 2018. Empat tahun lalu, Italia juga terhenti di babak playoff.

"Kami sangat kecewa. Kami bermain sangat bagus, dan tentu saja kami gagal mencetak gol," katanya seperti dilansir dari gazzetta.it. "Kami tidak sombong, tapi ada sesuatu yang hilang," bebernya.

"Kesalahan dari September hingga hari ini dan kami harus membayarnya. Tapi saya bangga dengan rekan setim. Kami kecewa, kami hancur, kami tidak menemukan kata sifat yang tepat," bebernya.

Infografis Piala Dunia 2022
Infografis Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya