Liputan6.com, London- Thomas Tuchel resmi dipecat dari jabatannya sebagai manajer Chelsea pada Rabu (7/9/2022). Rentetan hasil buruk yang diraih The Blues sepanjang awal musim ini menjadi alasan juru taktik asal Jerman didepak dari Stamford Bridge.
Kendati demikian, Tuchel tak perlu khawatir dirinya bakal menganggur lama. Eks pemain Liverpool Stan Collymore menilai sang pelatih punya opsi untuk hijrah ke sejumlah klub lain, salah satunya adalah Newcastle United.
Baca Juga
Dilansir dari Express.co.uk, Collymore memprediksi Tuchel tak bakal ditawari posisi penting di tim raksasa sekelas Chelsea dalam waktu dekat. Akan tetapi, ia bisa saja ditarik ke Italia.
Advertisement
Eks manajer Paris Saint-Germain itu juga berpeluang menggeser posisi Eddie Howe, David Moyes, dan Steven Gerrard di klubnya masing-masing.
“Saya tidak mengira dia (Tuchel) akan langsung mendapat pekerjaan di klub besar Eropa dalam waktu dekat. Mungkin (dia punya kesempatan berlabuh) di Italia. Juventus atau salah satu klub Milan bisa saja tertarik (merekrutnya),” ungkap Collymore lewat tulisan di The Sunday People, seperti dikutip dari Express.co.uk.
“(Tuchel) tidak boleh berdiam diri terlalu lama hanya karena takut kariernya selesai (seperti yang terjadi di Chelsea). Saya berpikir, tujuan yang paling mungkin baginya adalah salah satu klub B+ seperti Newcastle, West Ham, atau Aston Villa,” sambungnya.
“Eddie Howe, David Moyes, dan Steven Gerrard bisa terancam. Klub mereka punya cukup dana untuk membayar Tuchel dengan gaji 8–10 juta poundsterling per tahun,” pungkas mantan pemain yang pernah membela The Villa itu.
Bukan Hal Mustahil
Bukan hal yang mustahil bagi Tuchel untuk mewujudkan prediksi Collymore. Pasalnya, ketiga klub memang belum mencatatkan hasil menjanjikan di Liga Inggris 2022/2023.
Pelatih asal Jerman bisa saja ditarik untuk mengangkat performa skuad. Apalagi Tuchel punya catatan mentereng sepanjang karier kepelatihannya. Ia pernah mengantar Chelsea meraih gelar Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, hingga UEFA Super Cup.
Sekadar informasi, Newcastle United saat ini bertengger di peringkat 11 klasemen sementara Premier League dengan koleksi tujuh poin. Mereka baru sekali menang kala menghadapi Nottingham Forest di pekan pembuka.
Situasi Aston Villa dan West Ham bahkan lebih parah. Kedua tim kini menghuni urutan ke-17 dan 18 klasemen dengan koleksi 4 poin, terpaut tiga angka dari Leicester City yang berstatus sebagai juru kunci.
Advertisement
Curhatan Tuchel
Thomas Tuchel sebelumnya sempat mencurahkan isi hati usai resmi berpisah dengan Chelsea. Juru taktik asal Jerman itu mengaku hancur lantaran sang raksasa Liga Inggris sudah tidak mau memakai jasanya.
“Ini adalah salah satu pernyataan tersulit yang pernah saya tulis–dan ini adalah salah satu hal yang saya harap tidak perlu saya lakukan selama bertahun-tahun. Saya merasa hancur karena waktu saya di Chelsea sudah berakhir,” ujarnya lewat cuitan di Twitter pada Senin (12/9/2022).
“Ini adalah klub di mana saya merasa seperti di rumah sendiri, baik secara profesional maupun personal. Terima kasih banyak untuk semua staf, pemain, dan pendukung yang sudah membuat saya merasa sangat disambut sejak awal.”
“Saya merasa terhormat karena sudah menjadi bagian dari sejarah klub ini. Kenangan selama 19 bulan terakhir (bersama Chelsea) akan selalu memiliki tempat khusus di hati saya,” pungkas Tuchel dalam pernyataannya.
Digantikan Graham Potter
Chelsea kini sudah punya pengganti Thomas Tuchel. Graham Potter diangkat sebagai juru taktik baru The Blues usai didatangkan dari Brighton & Hove Albion melalui kesepakatan berdurasi lima tahun.
Laporan Daily Mail menyebut pemilik Chelsea telah menetapkan target bagi Potter musim ini. Manajer asal Inggris diminta mengamankan posisi empat besar serta mengantar The Blues melangkah jauh di Liga Champions.
Namun, tuntutan top four nampaknya bukanlah kewajiban yang mengikat Potter. Metro melaporkan sang pelatih tak bakal dipecat jika gagal membawa Chelsea tembus ke urutan empat teratas klasemen akhir Liga Premier musim ini.
Todd Boehly dan jajarannya justru mengisyaratkan penunjukan Potter sebagai proyek jangka panjang. Mereka berharap sang pelatih anyar mampu meningkatkan kinerja skuad dan menanamkan filosofi baru di klub.
Advertisement