Ikut Prihatin, Legenda Brasil Pele Sebut Tragedi Kanjuruhan Bencana Terbesar dalam Sejarah Sepak Bola

Mantan pemain tim nasional Brasil Pele menyebut tragedi Kanjuruhan adalah salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola.

oleh AY Yustiawan diperbarui 05 Okt 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 12:00 WIB
Undian Piala Dunia 2018, Piala Dunia 2018 Rusia
Legenda sepak bola dunia asal Brasil, Pele serius menyimak hasil undian Piala Dunia 2018 di State Kremlin Palace, Moscow, (1/12/2017). Piala Dunia 2018 berlangsung sejak 14 Juni hingga 15 Juli 2018 di Rusia. (AFP/Alexander Nemenov)

Liputan6.com, Jakarta Legenda sepak bola dunia Pele turut memberi perhatian atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Mantan pemain tim nasional Brasil tersebut, menyebut musibah yang menelan korban jiwa ratusan orang itu, merupakan bencana terbesar dalam sejarah sepak bola.

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan ini terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya ini. Pele menyebut bahwa kekerasan tak mempunyai tempat dalam olahraga.

“Pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola. Ada 32 anak-anak dari 125 orang yang meninggal dunia,” kata Pele dalam sebuah unggahan melalui media sosialnya, Selasa 4 Oktober 2022.

“Kekerasan tak punya tempat dalam olahraga. Tidak ada kekecewaan dari kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kasih kepada sesama manusia. Olahraga seharusnya menjadi wujud cinta,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, tragedi Kanjuruhansaat ini sedang dalam investigasi oleh tim pencari fakta yang dibentuk pemerintah dan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD.

Presiden Joko Widodo meminta tim pencari fakta dapat menuntaskan tugasnya dalam kurun waktu satu bulan.

Dihentikan Sementara

Tragesi Stadion Kanjuruhan Malang
Aparat keamanan melepas tembakan gas air mata untuk menghalau massa dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sementara itu, PSSI telah memutuskan untuk memberhentikan sementara seluruh kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan sembari menunggu hasil investigasi insiden di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua pekan dimulai Senin (3/10).

Selain itu, Komite Disiplin PSSI juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Arema FC sebagai tim tuan rumah berupa larangan menyelenggarakan pertandingan di Malang. Arema FC juga diberikan sanksi denda sebesar Rp250 juta akibat tragedi tersebut.

Presiden FIFA

Bendera FIFA
Bendera FIFA dan seluruh konfederasi juga berkibar setengah tiang sebagai bentuk penghormatan terhadap korban tragedi Kanjuruhan (Harold Cunningham/FIFA).

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah berbicara langsung Presiden FIFA Gianni Infantio terkait tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Selain itu, Jokowi juga membahas soal posisi di Piala Dunia U-20 dimana Indonesia menjadi tuan rumah dari ajang tersebut.

"Hari Senin malam, saya telah bergabung langsung berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Presiden Gianni Infantio. Berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang dan juga berbicara mengenai Fifa under twenty berbicara banyak," kata Jokowi kepada wartawan di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Sanksi

Bendera-bendera berkibar setengah tiang di markas FIFA.
Bendera-bendera berkibar setengah tiang di markas FIFA. Dok: FIFA.com

Dia pun menyerahkan kepada FIFA apabila nantinya memberikan sanksi untuk sepak bola Indonesia, usai tragedi Kanjuruhan. Jokowi mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan FIFA.

"Tetapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA," ujar Jokowi.(Ant)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya