Liputan6.com, Jakarta - Keputusan menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010Â silam menuai banyak kritik. Catatan hak asasi manusia di negara Teluk itu ialah salah satu soal yang diperdebatkan.
Selain itu, homoseksualitas adalah kejahatan di Qatar. Pemerintah negara itu juga tidak mengakui pernikahan sesamaa jenis. Sementara kampanye untuk hak LGBTQ+ telah dibatalkan.
Tetapi, Presiden FIFA Gianni Infantino meyakinkan orang-orang dari segala jenis kelamin, ras atau agama diterima di Qatar. Pria keturunan Italia dan Swiss tersebut juga menegaskan siap menerima kritik apa pun, bukan Qatar, para pemain, atau pelatih.
Advertisement
"Di Piala Dunia lalu saya selalu marah, karena saya harus berurusan dengan pertanyaan tentang doping, yang tidak ada hubungannya dengan saya," kata Infantino seperti dikutip Fot Mob.
"Di sini saya harus berurusan dengan topik lain. Jika Anda ingin mengkritik seseorang, jangan mengkritik para pemain, pelatih, biarkan mereka fokus pada sepak bola dan membuat fans mereka bahagia."
"Jika Anda ingin mengkritik seseorang, kritik saya, saya di sini, salibkan saya. Jangan kritik Qatar. Kritik FIFA, kritik saya. Tapi, biarkan orang menikmati Piala Dunia ini," kata Infatino tentang kritik Piala Dunia Qatar 2022.
"Apakah kita mau terus memecah belah, meludahi orang karena merasa berbeda, atau terlihat berbeda? Kita memperoleh hasil, itu proses. Bantu kami, jangan terpecah, jangan terpecah."
Â
Berikan kegembiraan dan aman
Di tengah banyaknya kritik terhadap Qatar, Presiden FIFA Gianni Infantino berharap Piala Dunia 2022 bisa memberikan kegembiraan. "Kami memiliki 32 tim, 33 dengan wasit, kami memiliki kota yang indah yang ingin menyambut dunia. Mari rayakan dan berharap kami dapat memberikan kegembiraan di seluruh dunia," ucapnya.
Infantino mengungkapkan dia mendapat jaminan bahwa orang-orang dalam komunitas LGBTQ+ akan diterima dan aman di Qatar. "Saya telah berbicara tentang topik ini dengan kepemimpinan tertinggi di negara ini, beberapa kali," katanya.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa semua orang diterima. Jika Anda adalah orang di sini atau di sana yang mengatakan sebaliknya, itu bukan pendapat negara, dan tentu saja bukan pendapat FIFA."
"Ini adalah persyaratan yang jelas, setiap orang harus diterima. Apa pun agama, ras, orientasi seksual atau kepercayaan yang dia miliki, semua orang dipersilakan - ini adalah persyaratan kami dan negara Qatar berpegang teguh pada ini," ucap Infantino.
“Ya, undang-undang ini ada di banyak negara di dunia. Undang-undang ini ada ketika Swiss menyelenggarakan Piala Dunia 1954. Apa yang ingin Anda lakukan?
"Apakah Anda ingin tinggal di rumah dan mengkritik, katakan betapa buruknya mereka - orang Arab atau Muslim ini atau apa pun, karena tidak diperbolehkan menjadi gay di depan umum. Tentu saja, saya yakin itu harus diizinkan, tetapi saya melalui proses," ujarnya.
"Toleransi dimulai dari diri kita sendiri, kita tidak boleh menyebarkan agresi, kita harus menyebarkan pemahaman."
Â
Advertisement
Persatukan dunia
Presiden FIFA Gianni Infantino berharap Piala Dunia Qatar 2022 akan membantu mempersatukan dunia. "Kami adalah organisasi global, dan kami ingin menyatukan dunia," tegasnya.
"Saya masih yakin, meskipun tidak yakin seberapa optimisnya saya, bahwa Piala Dunia ini akan membantu membuka mata orang-orang di dunia barat terhadap dunia Arab."
"Kita harus hidup bersama, tetapi kita harus memahami bahwa kita memiliki kepercayaan yang berbeda, sejarah dan latar belakang yang berbeda, tetapi kita berada di dunia yang sama," kata Infantino.
"Itu sebabnya Anda harus datang ke sini dan mengatakan apa yang Anda lihat - ketika Anda melihat sesuatu yang salah. , tolong katakan bagaimana itu bisa diperbaiki."
"Mungkin kita bisa membantu semua orang untuk memahami bagaimana kita bisa saling membantu sedikit lebih baik," pungkas Infantino.