Liputan6.com, Jakarta - David De Gea tampil gemilang bersama Manchester United atau MU saat bertemu Newcastle United pada final Carabao Cup di Stadion Wembley, Minggu (26/2/2023). Dalam laga ini, Setan Merah berhasil menang dengan skor 2-0 sekaligus mengakhiri puasa gelar yang sudah dialami selama enam tahun terakhir.
Sepanjang pertandingan, De Gea membuat beberapa penyelamatan gemulang. Kiper nomor satu United tersebut mampu membantu tim merebut kemenangan meskipun tidak dapat mendominasi permainan.
Tercatat Setan Merah hanya mampu peroleh 38 persen penguasaan bola. Kendati begitu, MU dinilai lebih sukses memanfaatkan peluang yang mereka ciptakan. Tercatat dari 14 tembakan dilesatkan skuad besutan Erik ten Hag. Sepuluh di antaranya mengarah langsung ke gawang Loris Karius.
Advertisement
Sebaliknya, The Magpies hanya membuat dua tembakan on target dari 15 tembakan. MU akhirnya memenangkan pertandingan berkat dua gol yang dipersembahkan Casemiro dan Marcus Rashford.
Kemenangan atas Newcastle United tidak hanya mengakhiri masa paceklik Setan Merah. Hasil itu juga memberi warna baru bagi performa David de Gea. Pria asal Spanyol itu mencatatkan clean sheets ke-181 bersama MU. Torehan ini juga sekaligus memecahkan rekor clean sheets terbanyak sepanjang sejarah The Red Devils. Sebelumnya, rekor fantastis tersebut dipegang oleh Peter Schmeichel selama 24 tahun.
"Itu (laga final) adalah hari yang sempurnah untuk melakukannya. Mencatatkan rekor adalah sesuatu yang luar biasa jadi saya sangat bangga. Mari kita lanjutkan dan cobalah untuk menjaga clean sheets lainnya bersama,” ujar De Gea ketika diwawancara MUTV usai laga kontra Newcastle United.
Lalu, siapa saja kiper Manchester United yang mencatatkan clean sheets terbanyak sepanjang masa selain De Gea? Simak daftar berikut ini.
Peter Schmeichel
Peter Schmeichel membela United selama 8 tahun dari 1991 hingga 1999. Mencatatkan total 386 penampilan bersama The Red Devils, Schmeichel sukses torehkan 180 clean sheets. Raksasa Denmark ini didatangkan MU dari Brøndby pada musim panas 1991 dengan biaya 505 ribu pound.
Pada musim perdananya, Schmeichel membantu MU untuk finis di urutan kedua Liga Inggris dan berhasil memenangkan Piala Liga. Atas performa gemilangnya sepanjang musim tersebut, ayah dari Kasper Schmeichel itu dianugerahi penghargaan Kiper Terbaik di Dunia Tahun 1992 oleh IFFHS.
Sejak saat itu, Schmeichel menjadi bagian dari awal kesuksesan Manchester United di bawah arahan Sir Alex Ferguson. Ia juga termasuk ke dalam skuad Sir Alex ketika mereka memenangkan treble winner di musim 1998/1999. Tak lama berselang, Schmeichel hengkang ke Sporting CP di akhir musim tersebut.
Advertisement
Alex Stepney
Tidak banyak mungkin penggemar yang mengetahui nama Alex Stepney. Pasalnya, kiper legendaris Manchester United ini memang bermain pada era 60-an hingga 80-an. Stepney sendiri berada di bawah gawang MU dalam waktu yang cukup lama, yakni 12 tahun sejak 1966 hingga 1978.
Dari 12 tahun masa karirnya bersama The Red Devils, Stepney membukukan total 539 penampilan dengan 175 di antaranya nirbobol. Pria berusia 80 tahun tersebut pindah ke Dallas Tornado pada tahun 1979 sebelum akhirnya pensiun di akhir musim 1981/1982.
Gary Bailey
Pasca kepergian Alex Stepney dari mistar Manchester United, Gary Bailey datang untuk menjadi suksesornya. Bailey menjaga gawang United dari tahun 1978 hingga 1987, mencatatkan 375 penampilan di semua kompetisi dan 161 clean sheets.
Catatan tersebut menjadikan kiper internasional Inggris ini ada di urutan ke-4 sebagai kiper yang mencatatkan clean sheets terbanyak untuk Manchester United. Bailey hengkang ke klub Afrika Selatan, Kaizer Chiefs pada tahun 1988 dan pensiun dua tahun kemudian.
Advertisement
Edwin van der Sar
Siapa yang tidak kenal dengan kiper legendaris MU yang satu ini. Meski hanya membela Setan Merah dalam periode yang terbilang singkat, van der Sar berhasil menorehkan catatan yang cukup baik. Dari tahun 2006 hingga 2011, kiper internasional Belanda tersebut tampil sebanyak 266 kali di bawah mistar United dan mencatatkan 135 clean sheets.
Van der Sar juga dinilai para penggemarnya sebagai pahlawan bagi MU dalam meraih gelar juara Liga Champions 2008. Pria berusia 52 tahun tersebut sukses menepis tendangan penalti Anelka dan memastikan gelar Liga Champions ketiga bagi The Red Devils. Van der Sar mengakhiri karir sepak bolanya pada tahun 2011 dan saat ini ia menjadi CEO Ajax.