Gara-Gara Ratcliffe, Manchester United Terancam Gagal Tampil di Liga Champions Musim Depan

Akibat peraturan UEFA, perolehan saham oleh Ratcliffe dapat menjadi potensi masalah bagi Manchester United di Liga Champions.

oleh Razaqa Hariz diperbarui 25 Nov 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2023, 13:30 WIB
Manchester United, Old Trafford, Fulham
Akibat peraturan UEFA, perolehan saham oleh Ratcliffe dapat menjadi potensi masalah bagi Manchester United di Liga Champions. (PHIL NOBLE / POOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua INEOS, Sir Jim Ratcliffe, disebut-sebut berada di ambang menyelesaikan transaksi akuisisi saham Manchester United. Meskipun demikian, perjanjian yang hampir tercapai ini berpotensi menghadirkan kendala bagi MU dalam mengamankan peluang bermain di Liga Champions musim depan.

Ratcliffe dikabarkan akan mengeluarkan pembayaran sebesar 1,3 miliar poundsterling untuk akuisisi 25 persen saham MU dari Keluarga Glazer. Kabarnya, kesepakatan ini akan diumumkan resmi dalam beberapa hari mendatang.

INEOS, yang sebelumnya telah membuktikan keberhasilannya dalam berbagai olahraga elit, tampaknya akan menyajikan transformasi signifikan di Old Trafford.  

Sebelumnya, keluarga Glazer telah menjadi pemilik Setan Merah sejak tahun 2005. Mereka telah mengelola klub selama 18 tahun, yang penuh dengan kontroversi karena minimnya raihan trofi sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada tahun 2013.  

Kehadiran Ratcliffe menyebabkan kegembiraan di kalangan penggemar Manchester United, terutama mengingat tantangan awal yang dihadapi tim ini pada musim ini.

Tim yang ditangani oleh Erik ten Hag saat ini berada di peringkat ke-6 dalam klasemen Liga Inggris dan menduduki posisi terbawah dalam fase grup Liga Champions setelah menelan banyak kekalahan di kompetisi.

Walaupun membawa banyak aspek positif, perolehan saham oleh Ratcliffe dapat menjadi potensi masalah bagi Manchester United di Liga Champions. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak lebih lanjut di halaman berikutnya.  

 


Peraturan Kepemilikan Klub Oleh UEFA

Sir Jim Ratcliffe, Fans Manchester United yang Akan Jadi Pemilik Baru Klub
Ketua Grup INEOS Inggris Sir Jim Ratcliffe melihat sebelum pertandingan Liga1 Prancis antara Nice dan PSG di stadion "Allianz Riviera" di Nice, Prancis selatan, pada 18 Oktober 2019. Sir Jim Ratcliffe memang sudah lama ingin memiliki Manchester United tapi belum pernah kesampaian. Ia juga sempat menawar Chelsea musim panas lalu, tapi batal. (AFP/Valery Hache)

Polemik yang ada di sini adalah, karena INEOS sudah memiliki Nice, Setan Merah akan berada di bawah kepemilikan yang sama jika INEOS menyelesaikan pengambilalihan Old Trafford.

Saat ini, Nice menduduki posisi kedua dalam klasemen Ligue 1, hanya terpaut satu poin dari PSG yang berada di puncak. Nice memiliki kesempatan signifikan untuk memastikan tempat mereka di Liga Champions pada musim berikutnya.  

Namun, mengacu pada regulasi "kepemilikan multi-klub" UEFA, jika keduanya berhasil finis di posisi yang memenuhi syarat untuk Liga Champions di liga masing-masing, tim yang menduduki peringkat lebih tinggi di antara keduanya akan mendapatkan tempat.

Sementara itu tim yang lain akan dilarang berpartisipasi di kompetisi Eropa. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran signifikan bagi Manchester United.  


Harus Membuat Perubahan Internal

Logo Ilustrasi MU
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Pada musim panas, UEFA  pernah melakukan penyelidikan terhadap tiga kasus kepemilikan multi-klub, termasuk Aston Villa dan Vitoria de Guimaraes, Brighton dan Union Saint-Gilloise, serta AC Milan dan Toulouse, semuanya menjadi subjek pemeriksaan.

Namun, sebagai ekspresi sikap yang santai, UEFA akhirnya memberikan persetujuan kepada keenam tim tersebut untuk berpartisipasi dalam kompetisi Eropa.

Sebagai bagian dari persyaratan persetujuan tersebut, setiap tim diharuskan melakukan perubahan internal yang signifikan. 

Hal ini termasuk pengurangan signifikan kepemilikan saham investor di salah satu klub, atau pengalihan kendali efektif dan pengambilan keputusan kepada pihak independen 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya