Liputan6.com, Jakarta Kegagalan Santos FC bertahan di kasta tertinggi sepak bola Brasil berbuntut panjang. Para penggemar yang kecewa meluapkan amarahnya dengan membuat kerusuhan di seantero kota pada Rabu (6/12/2023) waktu setempat.Â
Dikutip dari Marca, para penggemar yang marah merusak sejumlah fasilitas umum. Mereka juga membakar mobil, bus, bangunan. Kepulan asap hitam akibat kebakaran itu membuat suasana kota tampak semakin mencekam.
Kericuhan pecah tidak lama setelah Santos FC, tim legendaris yang melahirkan sejumlah legenda sepak bola seperti Pele dan Neymar kalah melawan Fortaleza di Vila Belmiro, Rabu (6/12/2023) waktu setempat. Dalam laga ini, Santos menyerah 1-2 hingga dipastikan terlempar dari Campeonato Brasileiro Serie A--liga tertinggi di Brasil.Â
Advertisement
Santos FC menutup musim di urutan ke-17 dengan koleksi 43 poin dari 38 laga. Ini menjadi kali pertama dalam 111 tahun terakhir, tim yang dijuluki Alvinegro tersebut mengalami degradasi dari kasta tertinggi sepak bola Brasil.Â
Â
Para penonton yang marah kemudian melemparkan berbagai benda ke tengah lapangan. Situasi yang tidak terkendali ini membuat para pemain lawan dan perangkat pertandingan berhamburan masuk ke ruang ganti.Â
Sejumlah pemain Santos FC terlihat bertahan di lapangan. Sebagian dari mereka tampak menangis. Sementara sejumlah penonton mulai berhamburan ke tengah lapangan dan memaksa para pemain untuk pergi.Â
Kericuhan kemudian menjalar ke luar stadion. Para pendukung Santos FC yang marah mulai melampiaskan kekesalannya dengan berbuat onar dan merusak fasilitas umum. Situasi semakin tidak terkendali. Polisi, militer, dan helikopter diturunkan untuk meredam kerusuhan yang mulai membakar kota Santos.Â
Â
Sepak Bola Bukan Permainan Biasa
Suasana di kota Santos memang sangat mencekam. Bukan hanya karena kericuhan yang membakar sejumlah tempat, tapi juga nasib tragis yang menimpa klub legendaris di kota tersebut. Santos adalah identitas warga. Klub bersejarah yang melahirkan Pele hingga Neymar. Satu dari tiga klub Brasil yang belum pernah degradasi.
Di media sosial ada netizen membandingkan suasana kota dengan video game fiksi Grand Theft Auto. Namun semua orang tahu, bahwa sepak bola bagi masyarakat Brasil bukan sekedar permainan semata. Sepak bola sudah mendarah daging dan menjadi cara hidup orang-orang di sana. Dalam kondisi terbaiknya, permainan ini telah membawa kegembiraan bagi dunia, seperti yang dilakukan Santos dengan Pele dan Neymar. Sedangkan dalam kondisi terburuk, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius, seperti yang terjadi di kota Santos pada hari Rabu.
Advertisement