Liputan6.com, Jakarta- Liga Arab Saudi menjadi buah bibir di tahun 2023. Secara mengejutkan klub-klub Arab Saudi membuat gebrakan dengan merekrut pemain-pemain top dunia dari berbagai liga top Eropa dengan iming-iming gaji selangit.
Diawali dengan perekrutan Cristiano Ronaldo oleh Al Nassr, klub-klub Arab Saudi kemudian bergantian merekrut pemain top dunia. Ada Karim Benzema, Neymar, Sadio Mane, Roberto Firmino, Kalidou Koulibaly, Ruben Neves, Sergej Milinkovic Savic, Fabinho hingga Jordan Henderson dibajak.
Baca Juga
Cek Fakta: Tidak Benar Video Cristiano Ronaldo Nonton Langsung di Stadion Laga Arab Saudi Vs Timnas Indonesia
Terinspirasi Suporter Jepang, Fans Timnas Indonesia Bersihkan Sampah di GBK Usai Laga Lawan Arab Saudi
Top 3 Berita Bola: Shin Tae-yong Ungkap Strategi Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Arab Saudi
Gebrakan Liga Arab Saudi ini dimotori empat klub klub top yang dimiliki putra mahkota Mohammed bin Salman, yakni Al Nassr, Al Hilal, Al Ahli dan Al Ittihad. Namun, klub lain juga ikut terpancing, seperti Al Ettifaq.
Advertisement
Al Ettifaq merekrut mantan kapten Liverpool Steven Gerrard sebagai pelatih. Di jajaran pemain, mereka memiliki Demirai Gray, Vitinho, Georgino Wijnaldum, hingga Moussa Dembele yang menyusul Henderson.
Kedatangan pemain bintang saja ternyata tak cukup. Liga Arab Saudi juga disarankan untuk mendatangkan wasit impor. Kualitas wasit lokal dikritik habis oleh Gerrard karena merugikan Al Ettifaq saat kalah dari Al Taawoun.
Â
Kekesalan Gerrard kepada Wasit Arab Saudi
Beberapa wasit asing dari Inggris, Italia, Jerman hingga Amerika Selatan memang sudah ada yang bertugas di Liga Arab Saudi. Namun, Gerrard merasa perlu lebih banyak wasit asing lagi.
“Pertandingan di sini adalah contoh sempurna mengapa klub rela membayar mahal untuk mendapatkan wasit asing untuk pertandingan semacam ini. Itu adalah contoh sempurna. Kami dihukum dengan tendangan penalti yang salah, jika tidak maka ini adalah pertandingan yang adil," ujar Gerrard seperti dikutip dari Tribal Football.
Advertisement
Gerrard Merasa Sering Dikerjai Wasit Arab Saudi
Gerrard merasa Al Ettifaq terus dikerjain oleh wasit-wasit lokal. Mereka sering tidak mendapatkan hadiah penalti yang seharusnya didapat.
"Wasit tidak memberi kami penalti atas pelanggaran menyentuh bola dengan tangan, sehingga tren tidak memberikan tendangan penalti kepada Ettifaq terus berlanjut," imbuh Gerrard.