Inggris Gagal Juara Euro 2024, Gareth Southgate Putuskan Mundur

Southgate memilih meninggalkan timnas Inggris setelah kalah dari Spanyol di final Euro 2024.

oleh Thomas diperbarui 16 Jul 2024, 18:18 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2024, 18:18 WIB
Foto: 5 Pelatih Timnas yang Jadi Alternatif Suksesor Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United, mulai Gareth Southgate hingga Joachim Loew
Gareth Southgate (AFP/Pool/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate memutuskan mundur usai kegagalan menjadi juara Euro 2024. Inggris harus mengakui keunggulan Spanyol 1-2 pada laga final yang digelar di Olympiastadion, Senin (15/7/2024) dini hari WIB.

Pria 53 tahun itu akhirnya menyerah dan memilih pergi setelah bertugas selama hampir delapan tahun. Southgate total menangani Inggris dalam 102 pertandingan di berbagai ajang.

Sebelum Euro 2024 dimulai Southgate memang sempat menyatakan akan mundur sebagai pelatih timnas Inggris jika Harry Kane dan kawan-kawan tampil buruk di turnamen empat tahunan itu. Namun karena lolos ke final sempat banyak yang menduga Southgate akan bertahan.

Lolos ke final Euro 2024 bukan pencapaian buruk bagi Southgate. Eks pemain Middlesbrough itu menjadi manajer pertama yang dua kali beruntun kalah di final Piala Eropa. Pada Euro 2020, Inggris keok dari Italia di final lewat adu penalti.

Dua kali lolos ke final turnamen besar beruntun belum pernah terjadi sebelumnya bagi timnas Inggris.

Federasi Sepak Bola Inggris (FA) sebenarnya ingin mempertahankan Southgate setidaknya sampai Piala Dunia 2026. Namun pada Selasa 16 Juli 2024, Southgate memilih mengundurkan diri lebih cepat dari kontrak yang seharusnya masih berlaku sampai akhir tahun 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pernyataan Terbuka Southgate

Foto: 5 Pelatih dengan Gaji Tertinggi di Piala Dunia 2022 Qatar
Gareth Southgate (AFP/Paul Ellis)

"Sebagai orang Inggris yang bangga, merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk bermain untuk Inggris dan menangani Inggris. Itu sangat berarti bagiku, dan aku telah memberikan segalanya. Tapi inilah waktunya untuk perubahan dan babak baru. Final hari Minggu di Berlin melawan Spanyol adalah pertandingan terakhir saya sebagai manajer Inggris,” tulis Southgate.

“Saya bergabung dengan FA pada tahun 2011, bertekad untuk meningkatkan sepak bola Inggris. Dalam kurun waktu tersebut, termasuk delapan tahun sebagai manajer pria Inggris, saya telah didukung oleh beberapa orang brilian yang mengucapkan terima kasih yang tulus."


Dorong Steve Holand

Dalam pernyataan pamitannya, Southgate seolah mendorong Steve Holland untuk menjadi penerus dirinya di timnas Inggris.

"Saya tidak bisa memiliki orang yang lebih baik di samping saya selain Steve Holland. Dia adalah salah satu pelatih paling berbakat di generasinya, dan dia sangat hebat. Saya mendapat kehormatan memimpin sekelompok besar pemain dalam 102 pertandingan. Semuanya mereka bangga mengenakan tiga singa di kaus mereka, dan mereka telah memberikan penghargaan bagi negara mereka dalam banyak hal," sambung Southgate.

“Skuad yang kami bawa ke Jerman penuh dengan talenta muda yang menarik dan mereka bisa memenangkan trofi yang kita semua impikan. Saya sangat bangga dengan mereka, dan saya berharap kami mendukung para pemain dan tim di St. George’s Park dan FA. yang berusaha setiap hari untuk meningkatkan sepak bola Inggris, dan memahami kekuatan sepak bola untuk mendorong perubahan positif."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya