Liputan6.com, Jakarta - Presiden Lazio Claudio Lotito mengaku tidak menyesal gagal merekrut Mason Greenwood dari Manchester United pada bursa transfer musim panas lalu.Â
Wakil Serie A tersebut menjadi salah satu dari sejumlah klub Eropa yang bersaing memperebutkan tanda tangan Greenwood, bersama raksasa Italia lainnya, Juventus dan Napoli. Barcelona dan Atletico Madrid juga dikabarkan menaruh minat pada pemain berusia 23 tahun itu.
Baca Juga
Mereka tertarik meminang Greenwood yang menghabiskan musim lalu sebagai pemain pinjaman di Spanyol bersama Getafe. Di sana berhasil menyabet gelar Pemain Terbaik Klub Musim Ini setelah berhasil mencetak 10 gol dan enam assist dalam 36 penampilan.
Advertisement
Lotito mengungkapkan Lazio telah mengajukan tawaran senilai 20,8 juta poundsterling plus bonus kepada MU. Kesepakatan tersebut juga mencakup klausul penjualan kembali sebesar 50 persen.Â
Namun, Lazio akhirnya kalah dalam perburuan dari Olympique Marseille, yang menggelontorkan dana sebesar 26,7 juta poundsterling, untuk mendatangkan penyerang Inggris tersebut.
Mason Greenwood Lebih Memilih Prancis
Greenwood yang pernah menghadapi dakwaan percobaan pemerkosaan, tindakan pengendalian dan pemaksaan, serta penyerangan yang mengakibatkan cedera fisik, dicap sebagai "tentara bayaran" oleh Lotito menyusul keputusan menolak tawaran Lazio.
"Tak ada penyesalan sedikit pun soal [Greenwood]," ujar Lotito kepada awak media. "Seseorang yang menolak tawaran Lazio tak perlu disesali."
"Dia bahagia di Marseille. Itu pilihannya dan bukan masalah bagi kami. Kami tak butuh tentara bayaran; kami hanya menginginkan mereka yang tulus memilih Lazio. Kami sudah cukup banyak berurusan dengan tentara bayaran," sambungnya.
Advertisement
Kembali Bersinar Bersama Marseille
Greenwood terbujuk rayuan pelatih kepala baru Roberto De Zerbi untuk bergabung dengan Marseille. De Zerbi membuka tabir upayanya merekrut sang penyerang, mengungkap kepada L'Equipe: "Greenwood adalah pemain pertama yang saya hubungi."
"Saya berdiskusi dengan ayahnya, yang mungkin sebaya dengan saya. Saya mengingatkannya tentang tuntutan klub ini. Saya katakan, 'Marseille di Marseille' dan dia menjawab, 'Saya ingat Marseille yang legendaris yang tampil di final Liga Champions'."
"Saya tekankan bahwa ketika seorang pemain menjadi anak asuh saya, saya orang pertama yang akan menghardiknya jika ia melakukan kesalahan. Namun, di luar lapangan, saya akan selalu membelanya seperti saya membela anak kandung saya sendiri," jelasnya, dilansir dari SportsMole.
Greenwood yang terikat kontrak hingga Juni 2029, memulai kiprahnya di Marseille dengan gemilang. Ia berhasil menyabet gelar Pemain Terbaik Agustus setelah melesakkan lima gol dalam tiga laga pembuka Ligue 1.