Kalahkan Pelatih Favorit Petinggi Manchester United, Masa Depan Ten Hag Langsung Berubah Total

Usai membawa Manchester United memenangkan laga lawan Brentford, Erik ten Hag berpeluang besar untuk tetap berada di posisinya saat ini selama sisa musim.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 22 Okt 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2024, 06:30 WIB
Erik ten Hag
Manajer Manchester United, Erik ten Hag (kiri), memberikan arahan kepada anak asuhnya saat bersua Aston Villa pada laga pekan ketujuh Premier League di Villa Park, Birmingham, Minggu (6/10/2024) malam WIB. Dalam duel itu, MU harus puas bermain imbang 1-1 kontra The Villa. (AP Photo/Rui Vieira)  

Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester United Erik ten Hag berpeluang kembali menempati pucuk pimpinan Old Trafford hingga akhir musim. Pelatih asal Belanda ini, kemungkinan besar terhindar dari pemecatan usai memetik kemenangan akhir pekan lalu atas Brentford.

Dua gol yang dilesakkan Alejandro Garnacho dan Rasmus Hojlund membawa kebangkitan Setan Merah sekaligus meredakan tekanan pada Ten Hag dan memberikan tiga poin penting di papan klasemen Liga Primer.

Kepala eksekutif INEOS Sir Jim Ratcliffe juga diperkirakan telah memilih untuk tidak menyusun daftar pendek calon pengganti. Ratcliffe, yang telah mengendalikan operasi sepak bola sejak menyegel kesepakatan senilai 1,25 miliar pounds untuk mengakuisisi 27,7 persen saham di MU pada Februari lalu, terus mendukung Ten Hag.

Harapan Ten Hag untuk terhindar dari pemecatan dalam beberapa minggu mendatang juga telah meningkat karena tokoh-tokoh kunci di MU telah menahan diri untuk tidak mencoba mencari kandidat pengganti. calon pengganti.

Meskipun mantan pelatih kepala Ajax itu gajinya dipotong menjadi kurang dari 7 juta pounds per tahun karena gagal membawa MU ke kualifikasi Liga Champions musim lalu, dia telah diberi kesempatan untuk membuktikan bahwa dia layak bertahan di Old Trafford.

Manajemen MU Bisa Perpanjang Masa Kerja Ten Hag Satu Tahun Lagi

Erik ten Hag - Manchester United - Liga Inggris
Manajer Manchester United Erik ten Hag menyaksikan jalannya pertandingan Liga Inggris saat melawan Manchester City di Old Trafford, Minggu, 29 Oktober 2023. (Paul ELLIS / AFP)

Sumber GMS telah diberitahu bahwa kemenangan Manchester United atas Brentford berpotensi mengubah prospek masa depannya sepenuhnya. Terutama karena dia mengamankan tiga poin melawan tim yang dilatih oleh Thomas Frank, orang yang sangat dihormati beberapa anggota hierarki.

Prestasi pria berusia 54 tahun itu, bisa memicu perpanjangan kerja 12 bulan yang tertulis dalam kontraknya, namun bukan kesepakatan baru setelah membimbing timnya meraih trofi musim lalu. Kekalahan melawan tim seperti Liverpool dan Tottenham Hotspur di tahap awal musim mengakibatkan keraguan atas masa depannya.

Ten Hag Ditantang Bawa Lagi MU Meraih Kemenangan

Foto: Jempol Erik Ten Hag untuk Mentalitas para Pemain MU setelah Menang Comeback dari Brentford di Liga Inggris
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag memberikan gestur jempol setelah pertandingan lanjutan Liga Inggris melawan Brentford di Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (19/10/2024). (AP Photo/Dave Thompson)

Namun, Ratcliffe dan pengambil keputusan utama lainnya di balik layar sekarang mulai optimistis setelah menang melawan Brentford pada hari Sabtu. Mereka kemudian menantang kemenangan lagi saat MU bertandang ke Fenerbahce dan West Ham United minggu ini.

Sekarang, Ten Hag perlu mengawasi hasil dan penampilan yang menjanjikan sebelum jeda internasional berikutnya jika ia ingin memastikan manajemen klub terus berhenti menyusun daftar pendek target manajerial.

MU Tak Menyesal Gagal Dapatkan Thomas Tuchel

Thomas Tuchel
Sejak melatih Chelsea, Thomas Tuchel selalu menang melawan Manchester City asuhan Pep Guardiola di semua ajang. (AFP/David Ramos)

Gaya bermain Ten Hag, pemilihan tim, dan keputusan dalam pertandingan harus lebih meyakinkan jika ia ingin benar-benar memenangkan hati semua anggota hierarki dan mengakhiri spekulasi mengenai masa depannya dalam jangka panjang.

Karena itu pula, MU tidak menyesali keputusan mereka untuk tidak mengejar Thomas Tuchel sebelum pengangkatannya sebagai kepala baru Inggris, meskipun telah mengadakan diskusi terperinci dengan pelatih asal Jerman itu ketika mereka mempertimbangkan untuk melakukan perubahan manajerial pada akhir musim lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya