Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan besar Arsenal 5-1 atas Manchester City pertandingan terakhir meningkatkan keyakinan pecinta Meriam London terhadap peluang mengungguli Liverpool pada persaingan gelar Liga Inggris.
Mantan gelandang Arsenal Ray Parlour yang memenangkan tiga gelar Liga Inggris, mengungkapkan hal tersebut kepada Sports Mole.
Advertisement
Baca Juga
Martin Odegaard dan kawan-kawan berhasil mengalahkan anak asuh Pep Guardiola di Emirates Stadium yang membuat Arsenal kini hanya terpaut enam poin dari pasukan Arne Slott. Meski, selisih itu berpeluang melebar karena Liverpool memiliki tabungan satu laga.
Advertisement
Setelah pertandingan leg kedua Carabao Cup melawan Newecastle United tengah pekan lalu, Arsenal mendapat waktu istirahat 10 hari sebelum kembali berkompetisi. Mereka memanfaatkan momen dengan bertolak ke Dubai untuk mengasah kemampuan.
"Hasil itu akan memberi tim keyakinan besar bahwa mereka sekarang dapat melanjutkan performa positif, mirip dengan musim lalu, dan mengalahkan Liverpool di akhir kompetisi," tandas Parlour.
Arsenal Bisa Ubah Momentum
Parlour dan rekan-rekannya merasakan bagaimana perpindahan momentum dalam perebutan gelar juara Liga Premier di 1997/1998. Pada musim tersebut, Arsenal sempat tertinggal 12 poin dari Manchester United yang menguasai puncak klasemen.
Namun, rentetan 10 kemenangan membantu Meriam London melewati skuad Sir Alex Ferguson untuk menjadi juara dengan mencatatkan 78 poin.
Mereka unggul satu angka atas MU demi merebut juara Liga Inggris untuk kali pertama sejak 1991.
Advertisement
Perjalanan Arsenal Menuju Tangga Juara
Meskipun tidak ada fans yang senang melihat tim kesayangan tersingkir dari Piala FA pada babak ketiga, kandasnya Arsenal di ajang sepak bola tertua dunia tersebut membuat mereka tidak perlu bertanding akhir pekan ini.Â
Ditambah keberhasilan menempati delapan besar klasemen fase grup Liga Champions, Arsenal baru membanting tulang akhir pekan depan. Dengan Liga Inggris masih menyisakan 14 pertandingan, kesempatan mereka menyalip Liverpool memang terbuka lebar.
Akan tetapi, mereka gagal mendatangkan satu pun pemain baru di jendela transfer Januari 2025. Hal tersebut bisa menjadi bumerang mengingat tipisnya stok lini depan. Mereka saat ini tinggal mengandalkan Kai Havertz.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)