Pesilat Indonesia Merasa Dicurangi Tuan Rumah

Pesilat andalan Sulawesi Selatan yang juga peraih perak SEA Games 2013, Awaluddin, mengaku kecewa dengan penilain juri.

oleh Dahlan Iskan diperbarui 20 Des 2013, 04:50 WIB
Diterbitkan 20 Des 2013, 04:50 WIB
silat-131220a.jpg
Pesilat andalan Sulawesi Selatan yang juga peraih perak SEA Games 2013, Awaluddin, mengaku kecewa dengan penilain juri yang dianggapnya tidak sportif ketika menghadapi pesilat tuan rumah di babak final.

Awaluddin mengaku tidak menyangka akhirnya gagal menyumbangkan medali emas bagi Indonesia meski menghadapi lawan yang secara kualitas tidak begitu menjanjikan.

"Saya ingat sekali saat itu melakukan tendangan namun justru lawan yang mendapatkan poin. Saya juga tidak kecewa dengan penampilan saya melainkan penilain juri yang tidak adil," kata Awaluddin.

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar itu menyatakan dirinya tidak akan merasa kecewa jika lawan yang dihadapi memang lebih unggul secara kualitas. Apalagi setiap pertandingan itu memang harus ada yang kalah dan menang.

Namun yang menjadi masalah, menurut dia, jika lawan yang dihadapi pada dasarnya hanya memiliki kualitas yang tidak istimewa namun justru dinyatakan sebagai pemenang.

"Kita memang merasa dipermainkan di Myanmar. Jika juri bisa menjalankan tugasnya dengan baik maka kami bisa meloloskan 5 pesilat dinomor tanding," katanya.

Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sulawesi Selatan Nuhkrawi Nawir tetap memberikan apresiasi luar biasa terhadap keberhasilan dua pesilatnya merebut medali perak dan perunggu di SEA Games Myanmar 2013.

Menurut dia, perolehan yang diraih Awaluddin (perak/kelas B) serta Johan yang merebut medali perunggu di kelas A memang tidak sesuai target awal yakni medali emas. Namun dirinya tetap menilai apa yang diraih keduanya tetap membanggakan.(Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya