Kontingen taekwondo Indonesia harus pulang tanpa meraih satu medali emas dari total 21 emas yang diperebutkan di SEA Games 20013 Myanmar di Stadion Tertutup Wunna Theikdi Naypyitaw.
Selviana Angela, satu-satunya harapan terakhir yang lolos ke babak final dan bertarung di kelas -73 kg putri, Sabtu (21/12), menyerah kepada atlet Kamboja Seavmey Sorn dengan skor 5-7, sehingga harus puas dengan medali perak.
Sementara empat rekannya yang lain yang juga bertanding, yaitu Aghniny Haque (-46kg) putri, Aggie Septian (-54kg) putra, Basuki Nugroho (di atas 87kg) putra dan Eka Sahara (di atas 73kg) putri, harus puas dengan medali perunggu.
Secara keseluruhan, tim taekwondo Indonesia yang mengikuti 15 dari total 21 nomor yang dipertandingkan, hanya membawa pulang tiga medali perak dan enam perunggu. Capaian itu sangat jauh dari prestasi di SEA Games 2011 di Jakarta ketika meraup enam medali emas, hanya terpaut satu emas dari Thailand yang tampil sebagai juara umum.
Hasil tersebut melenceng dari target karena sebelum bertolak ke Myanmar, para pengurus PB TI menargetkan untuk setidaknya membawa pulang tiga medali emas.
Manajer tim taekwondo Indonesia, Airlangga yang ditemui usai pertandingan mengakui bahwa hasil tersebut sungguh mengejutkan dan sekaligus mengecewakan karena tidak satu pun medali emas yang berhasil diraih.
"Terus terang hasil ini sangat mengejutkan karena target semula adalah setidaknya tiga emas dan yang lebih mengejutkan adalah hasil yang diraih di nomor fin putra dan putri karena itulah nomor yang selama ini diandalkan," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, secara umum penyebab kegagalan Indonesia untuk mencapai target adalah tidak berjalannya regenerasi sehingga terpaksa tetap mengikutkan para atlet senior, di antaranya adalah atlet veteran Basuki Nugroho.
"Sebenarnya para atlet senior tidak ingin lagi masuk dalam tim SEA Games, tapi mereka tidak punya pilihan lain karena belum muncul atlet junior yang siap untuk menggantikan mereka," kata Airlangga.
Sebagai evaluasi, Airlangga menegaskan bahwa pada masa mendatang, pengurus taekwondo Indonesia harus segera membuat rancangan besar bagaimana cara menggelar kompetisi secara teratur, terutama kompetisi untuk atlet junior. (Ant/Jnp)
Baca Juga:
Hadapi Thailand, RD: Ini Masalah MentalIndonesia Vs Thailand: Saatnya Rebut Emas!
Jadwal Siaran Langsung Sepakbola Malam dan Dini Hari Nanti
Selviana Angela, satu-satunya harapan terakhir yang lolos ke babak final dan bertarung di kelas -73 kg putri, Sabtu (21/12), menyerah kepada atlet Kamboja Seavmey Sorn dengan skor 5-7, sehingga harus puas dengan medali perak.
Sementara empat rekannya yang lain yang juga bertanding, yaitu Aghniny Haque (-46kg) putri, Aggie Septian (-54kg) putra, Basuki Nugroho (di atas 87kg) putra dan Eka Sahara (di atas 73kg) putri, harus puas dengan medali perunggu.
Secara keseluruhan, tim taekwondo Indonesia yang mengikuti 15 dari total 21 nomor yang dipertandingkan, hanya membawa pulang tiga medali perak dan enam perunggu. Capaian itu sangat jauh dari prestasi di SEA Games 2011 di Jakarta ketika meraup enam medali emas, hanya terpaut satu emas dari Thailand yang tampil sebagai juara umum.
Hasil tersebut melenceng dari target karena sebelum bertolak ke Myanmar, para pengurus PB TI menargetkan untuk setidaknya membawa pulang tiga medali emas.
Manajer tim taekwondo Indonesia, Airlangga yang ditemui usai pertandingan mengakui bahwa hasil tersebut sungguh mengejutkan dan sekaligus mengecewakan karena tidak satu pun medali emas yang berhasil diraih.
"Terus terang hasil ini sangat mengejutkan karena target semula adalah setidaknya tiga emas dan yang lebih mengejutkan adalah hasil yang diraih di nomor fin putra dan putri karena itulah nomor yang selama ini diandalkan," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, secara umum penyebab kegagalan Indonesia untuk mencapai target adalah tidak berjalannya regenerasi sehingga terpaksa tetap mengikutkan para atlet senior, di antaranya adalah atlet veteran Basuki Nugroho.
"Sebenarnya para atlet senior tidak ingin lagi masuk dalam tim SEA Games, tapi mereka tidak punya pilihan lain karena belum muncul atlet junior yang siap untuk menggantikan mereka," kata Airlangga.
Sebagai evaluasi, Airlangga menegaskan bahwa pada masa mendatang, pengurus taekwondo Indonesia harus segera membuat rancangan besar bagaimana cara menggelar kompetisi secara teratur, terutama kompetisi untuk atlet junior. (Ant/Jnp)
Baca Juga:
Hadapi Thailand, RD: Ini Masalah MentalIndonesia Vs Thailand: Saatnya Rebut Emas!
Jadwal Siaran Langsung Sepakbola Malam dan Dini Hari Nanti