Cek Fakta: Video Banjir Jakarta Disabotase? Ini Faktanya

Viral, kabar tentang banjir Jakarta disabotase. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Feb 2020, 15:15 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2020, 15:15 WIB
Gambar Tangkapan Layar Tentang Berita Banjir Jakarta
Gambar Tangkapan Layar Tentang Berita Banjir Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta dan sekitar kembali terendam banjir pada Selasa 25 Januari 2020. Di tengah isu banjir tersebut, muncul kabar bahwa banjir di Jakarta disabotase.

Kabar ini disebarkan akun Facebook Pemulung Amal Amal pada 25 Februari 2020. Akun ini mengunggah foto dan video sebagai klaimnya.

Foto pertama menampilkan sebuah saluran yang tertutup tumpukan pasir. Sedangkan video lainnya menampilkan beberapa pekerja yang tengah memasukan karung pasir ke sebuah saluran.

Akun Facebook Pemulung Amal Amal kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya. Akun ini mengaitkan kegiatan tersebut sebagai penyebab banjir Jakarta.

"Gimnaa Jakarta gak banjir kalo caranya seperti ini...Biar banjir, biar ada bahan ngebully,, Kelakuan PKI..," tulis akun Facebook Pemulung Amal Amal.

Konten yang diunggah akun Facebook Pemulung Amal Amal telah 1.500 kali dibagikan dan mendapat 90 komentar warganet.

Sejumlah akun Facebook lainnya juga mengunggah konten yang sama. Misalnya saja akun Facebook Lowo Ijo, ‎Zee Nazheera Tazzahra‎, dan Alifv Bytara.

Penelusuran Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang banjir Jakarta disabotase dan video sejumlah orang yang menutup sebuah saluran dengan karung pasir.

Penelusuran dilakukan dengan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "saluran dimasukkan tumpukan pasir". Hasilnya ditemukan artikel yang menjelaskan maksud dari karung pasir yang ada di dalam sebuah saluran.

Artikel tersebut dimuat situs tirto.id dengan judul "Penjelasan Video Pekerja Membuang Karung Pasir ke 'Gorong-Gorong" dimuat, pada 25 November 2020.

tirto.id - Sebuah video viral di media sosial. Di sana terekam para pekerja proyek memasukkan sejumlah karung berukuran besar ke dalam gorong-gorong.

Terlihat cipratan air dari sana. Video tersebut di antara dibagikan oleh akun twitter @mochamadarip dan telah ditonton lebih dari 7.600 kali. Wakil Ketua KPK Laode M Syarif juga membagikannya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan kantong itu berisi pasir. Peristiwa ini terjadi di Jalan Karanganyar, dekat Jalan Sukaryo Wiryopranoto, Sawah Besar, Jakarta.

Hari mengatakan, gorong-gorong itu adalah boks utilitas alias manhole. Di mana-mana, katanya, karung itu memang sengaja dimasukkan ke gorong-gorong.

"Memang speknya harus dimasukkan karung pasir sebelum ditutup, untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan," katanya saat dikonfirmasi, Senin (25/11/2019) siang.

Manhole ini dipakai untuk jaringan seperti kabel PLN. Jadi, kata Hari, itu berbeda dengan saluran air. Kata Hari, apa yang dilakukan oleh para pekerja ini telah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

"Saat proses pengerjaan utilitas, maka karung pasir tersebut akan diangkat. Setelah selesai maka karung itu akan dimasukkan kembali," pungkasnya.

Liputan6.com kemudian membuka akun twitter resmi dari Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta, @BinaMargaDKI. Ternyata akun @BinaMargaDKI pernah mencuit tentang penataan manhole utilitas di trotoar dan bahu jalan.

Terdapat juga video yang menampilkan sejumlah orang yang tengah memasukkan karung ke dalam lubang manhole utilitas. Akun ini juga menjelaskan tujuan pembuatan manhole utilitas. Pertama adalah untuk relokasi kabel-kabel yang terkesan semrawut, kedua mencegah terjadi pembongkaran jalan dan trotoar ketika ada pergantian kabel.

"Utilitas di Jakarta?Yuuk kita cari tahu bagaimana penataan utilitas ditrotoar dan dibahu jalan, serta apa itu manhole?," tulis akun twitter @BinaMargaDKI.

Sementara Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho membantah tudingan adanya sabotase saat bencana banjir melanda Ibu Kota pada 25 Februari 2020. Informasi ini dikutip dari situs kompas.com dengan judul artikel "Penimbunan Lubang Boks Utilitas dengan Karung Pasir Bukan Sabotase".

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, penimbungan boks utilitas di jalan-jalan Jakarta dengan karung berisi pasir merupakan salah satu prosedur dalam membangun boks utilitas (manhole).

Lubang manhole harus ditimbun karung pasir terlebih dahulu sebelum ditutup untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

"Memang speknya harus dimasukan kantong pasir, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan," kata Hari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/2/2020).

Hari menjelaskan, karung-karung pasir itu dimasukan ke dalam lubang manhole setelah lubang selesai dibangun. Manhole itu kemudian ditutup. Manhole akan dibuka dan karung-karung pasir akan diangkat kembali saat pengerjaan utilitas.

Pengerjaan yang dimaksud adalah saat kabel-kabel utilitas yang menggantung di udara dipindahkan ke dalam boks utilitas tersebut.

"Saat proses pengerjaan, maka karung tersebut akan diangkat. Setelah itu proses boring subduct, pemasangan kabel utillitas di bawah tanah. Setelah selesai proses tersebut, karung akan dimasukkan kembali ke dalam manhole," kata Hari.

Video penimbunan lubang boks utilitas dengan karung pasir beberapa kali viral di media sosial. Dalam video-video yang beredar itu, boks utilitas tersebut disebut sebagai saluran air atau gorong-gorong.

Perekam sebuah video yang viral bahkan menyatakan bahwa penimbunan karung pasir itu merupakan bentuk sabotase. Hari membantah tudingan itu.

Kesimpulan

Kabar tentang banjir Jakarta yang diklaim disabotase ternyata tidak benar. Foto dan video yang diunggah akun Facebook Pemulung Amal Amal merupakan kegiatan pembuatan dan penataan manhole utilitas.

Narasi yang disampaikan akun Facebook Pemulung Amal Amal tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Banner Cek Fakta - Klarifikasi
Banner Cek Fakta - Klarifikasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya