Liputan6.com, Jakarta - Kabar dusta alias hoaks bisa menargetkan siapa saja, bahkan Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomihardjo yang telah almarhum.
Cerita dusta tersebut diunggah akun Facebook Heru Susanto, pada 13 Mei 2020, berikut klaimnya:
"SUDJIATMI DISIKSA DI ALAM BARZAKH
Advertisement
Hj. Sudjiatmi ( Ibu Presiden Jokowi) Tersiksa di alam kubur secara sadis, secara brutal dan sangat kejam. Tanpa ampunan. Disaat tgl. 25 april 2020 bulan lalu Jenazah H. Sudjiatmi di semayamkan ke alam kubur, entah tiba2 hanya seorang yang belum beranjak dari makamnya.Beliau ternyata Presiden Joko Widodo.
Tepat di atas kuburan ibunda tercinta, tiba tiba Jokowi Presiden RI mendengar Suara yang menjerit jerit dari bawah tempat duduknya, tolong.. tolong... tolong.... panas... panas... panas... sakit.. sakit... ampun... ampun... ampun.. mendengar Jeritan itu, langsung saja Jokowi Presiden
Mengambil Sekop untuk menggali kuburan ibunya, setelah jasad ibunya terlihat, " betapa kagetnya" presiden Jokowi melihat tubuh ibunya gosong akibat terbakar api yang menyala-nyala dari dalam kuburnya Sudjiatmi.
Tersentak Jokowi melihat ibunya tersiksa, akhirnya pak Jokowi langsung saja menghubungi pihak Istana Presiden, lalu para menteri dan STAFF KEPRESIDENANMenuju ke lokasi kuburan H. Sudjiatmi?
Betapa kagetnya Seluruh pihak Istana Kepresidenan RI Jakarta menyaksikan peristiwa itu, mereka melihat leher ibundaH. Sudjiatmi terdapat rantai besi api yang menyala-nyala, rantai itu mengeluarkan api dan selalu membakar seluruh tubuh ibunya, langsung saja dengan replex nya pak Jokowi melepaskan rantai api itu dari leher ibunya, tetapi usaha pak Jokowi sia-sia belaka, malahan tangan Jokowi Presiden Indonesia 2019 ikut terbakar dan hangus.
Akhirnya pihak istana bertanya kepada pak Jokowi ? Wahai Jokowi Presiden RI dosa apakah yang telah diperbuat oleh ibumu semasa hidupnya sehingga ibumu tersiksa dengan rantai besi api yang menyala-nyala yang tubuhnya menjadi hitam gosong seperti arang ?
Ibuku H. Sudjiatmi telah menjadi ibu kandung palsu, karena ibu kandungku Sulami terlibat partai terlarang, "Gerwani" pki, ia mati dalam keadaan menipu Seluruh warga Indonesia, Jawab Presiden Jokowi.
Lantas kenapa ibumu H. Sudjiatmi bisa tersiksa seperti ini, tanya menterinyaErick Thohir dan Sri Mulyani Indrawati ?
Ia tersiksa karena menutupi Seluruh kemunafikan saya, ujar" Jokowi, ia selama ini menjadi ibu palsu dan berdusta kepada dirinya sendiri dan jutaan orang Indonesia
Trus gimana caranya agar Api yang menyala nyala bisa di matikan, apakah perlu kita kerahkan 3 unit mobil pemadam kebakaran, tanya" Mahfud MD dan bapak Prabowo Subianto ?
Tak usah di siram" jawab Jokowi,biarkan saja jasadnya terbakar sampai hari kiamat, toh kematiannya telah menyelamatkan diri saya ujar Jokowi, bahkan seluruh rahasia ikut terkubur bersama jasad wanita bejad ini, kata Jokowi terhadap menteri- menterinya."
Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com terkait kabar dusta tersebut:
Penelusuran Fakta
Sebagai kepala negara dan tokoh terkenal kegiatan Jokowi tak luput dari pemberitaan media, Cek Fakta Liputan6.com kemudian menelusuri kegiatan Jokowi setelah memakamkan ibunya untuk mencocokan dengan cerita pada klaim.
Penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci 'pemakaman ibunda jokowi selesai', pencarian mengarah pada artikel berjudul "Pemakaman Ibunda Selesai, Presiden Jokowi Langsung Tinggalkan Lokasi" yang dimuat situs liputan6.com, pada 26 Maret 2020.
Situs tersebut menyebutkankan, prosesi pemakaman jenazah ibunda Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo telah selesai dilakukan di kompleks pemakaman keluarga di Mundu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Tak ada pernyataan pers yang disampaikan Presiden Jokowi usai memakamkan sang ibunda.
Setelah menyapa dan berpamitan kepada para pelayat, Jokowi langsung masuk ke dalam mobil warna hitam dan meninggalkan lokasi pemakaman sekitar pukul 13.50 WIB.
Ditinjau dengan tujuh tipe disinformasi yang dibuat dari situs firstdraftnews.org, First Draft, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung jurnalis, akademisi, dan teknolog dalam upaya pemberantasan hoaks.
Klaim tersebut masuk dalam tipe false context (konteks keliru).
False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Hoaks soal Ibu Kandung Jokowi
Isu terkait 'ibu kandung Jokowi' sudah lama berembus. Cek Fakta Liputan6.com pernah memverifikasi kabar terkait itu dalam artikel berjudul [Cek Fakta] Kabar Ibu Jokowi Aktivis Gerwani Adalah Hoaks.
Pada April 2019 viral foto Jokowi tertangkap kamera bersama seorang ibu berusia sepuh. Gambar itu kemudian dikaitkan dengan sosok asli ibunda pria asal Solo tersebut.
Foto tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Hendi Subandi pada 23 Februari 2019. Dalam unggahannya, Hendi Subandi menambahkan sebuah narasi.
Akun Hendi Subandi menyebut bahwa sosok seorang wanita dalam foto tersebut adalah ibu Jokowi bernama Sulami, yang merupakan aktivis Gerakan Wanita Komunis Indonesia atau Gerwani. Klaim itu tidak didasari bukti.
Advertisement
Kesimpulan
Cerita ibu Presiden Jokowi disiksa di alam kubur tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya. Apalagi, Jokowi langsung meninggalkan makam setelah prosesi pemakaman sang ibunda.
Cerita tersebut masuk dalam tipe disinformasi false context, sebab konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement