Liputan6.com, Jakarta - Pada 30 Juli 2019, seorang politikus dan pengusaha terkenal asal Amerika Serikat, Herman Cain meninggal dunia. Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kematian Hermain Cain akibat covid-19.
Namun sayangnya, warganet ada yang tidak percaya dengan pengumuman dari Donald Trump. Seperti pemilik akun Facebook, Karen Trifonoff yang meragukan covid-19 sebagai penyebab kematian Herman Cain.
Begini narasi yang dibuat Karen Trifonoff di hari kematian Herman Cain:
Advertisement
"RIP Herman Cain. Dia sebenarnya menderita kanker hati dan kolon stadium 4. Namun, dia malah dinyatakan meninggal karena covid-19."
Postingan itu dipercaya banyak netizen. Buktinya, unggahan Karen Trifonoff sudah dibagiakan sebanyak 874 kali di Facebook.
Lalu, benarkah Herman Cain, pengusaha sukses dan penulis itu, tidak meninggal dunia karena covid-19? Simak di halaman selanjutnya.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri penyebab kematian Herman Cain melalui mesin pencari Google. Tim pun menemukan artikel yang dimuat oleh PolitiFact pada 31 Juli 2020 dengan judul: 'Herman Cain died of COVID-19, not cancer.'
Artikel itu menyebut kalau penyebab utama kematian Herman Cain adalah covid-19. PolitiFact mempublikasikan penjelasan dari Dan Calabrese, editor di situs hermancain.com.
"Kami tahu ketika di apertama kali dirawat di rumah sakit akibat covid-19, ini akan menjadi pertarungan yang sulit. Dia kesulitan bernapas dan dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans."
"Kami semua berdoa agar obat-obatan yang diberikan tim medis bekerja dan membuat napasnya kembali normal. Namun sangat jelas, hingga kematiannya dia terus melakukan pertempuran," kata Calabrese.
Herman Cain dinyatakan positif covid-19 pada 29 Juni dan dia dirawat di rumah sakit sejak saat itu. Setelah dua minggu, dia sempat sembuh dan menghadiri kampanye Donald Trump di Tulsa, Okla. Namun, dia sempat terpapar lagi virus corona dan tidak diketahui dari mana sebabnya.
"Meski dia cukup sehat dalam beberapa hari terakhirnya, Cain merupakan orang berisiko tinggi terkena covid-19 karena sejarahnya dengan kanker," ujar Calabrese.
Cain meninggal di usia 74 tahun adalah seorang yang selamat dari kanker. Di tahun 2006, dia pernah menderita kanker usus besar stadium 4 yang menyebar ke hati, tapi Cain dinyatakan sembuh.
Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mencari data lain. Tim menemukan artikel yang dimuat oleh Kompas pada 31 Juli lalu. Artikel itu berjudul: 'Politikus dan Anti-masker Herman Cain Meninggal karena Covid-19'.
Artikel tersebut menyebut Herman Cain meninggal akibat covid-19. Dia meninggal pada usia 74 tahun setelah dirawat di rumah sakit karena virus corona sebagaimana dilansir dari The National Interest, Kamis (30/7/2020). "Herman Cain adalah bos kami, teman kami, seperti ayah bagi dari kami, telah meninggal dunia," tulis editor situs web HermanCain.com, Dan Calabrese.
Calabrese mengatakan ketika Cain dibawa ke rumah sakit karena positif terinfeksi virus corona, bawahnnya menduga Cain akan mengalami pertarungan sengit untuk kehidupannya.
"Dia mengalami kesulitan bernapas dan dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Kami semua berdoa bahwa obat-obatan yang mereka berikan akan membuat napasnya kembali normal. Tetapi hal itu tidak terjadi,” kata Calabrese.
Advertisement
Kesimpulan
Pendapat yang disebutkan Karen Trifonoff tentang kematian Herman Cain akibat kanker merupakan informasi yang salah. Faktanya, Cain meninggal dunia karena covid-19 karena merupakan orang yang rentan tertular penyakit ini.
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement