Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi saat ini semakin memudahkan manusia untuk melakukan berbagai hal. Satu di antaranya adalah transaksi keuangan.
Kini melakukan transaksi keuangan cukup dengan telepon pintar, termasuk belanja, membayar tagihan, hingga memesan tiket perjalanan.
Baca Juga
Kemudahan ini menguntungkan tetapi rentan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan. Mereka bisa saja mencuri data untuk kepentingan pribadi lalu membagikan data pribadi milik orang lain.
Advertisement
"Saat melakukan input data, jika menanyakan nama ibu kandung hanya untuk verifikasi harus hati-hati karena berkaitan dengan keamanan finansial," ujar Pengajar Teknologi Informasi, Avinanta Tarigan dalam acara live streaming Inspirato Sharing Session di Jakarta, Senin 5 Oktober 2020.
Menurut Avinanta, kasus kejahatan dalam bentuk pencurian data digital masih sangat tinggi di Indonesia. Ia mengatakan, pembangunan ekonomi digital Tanah Air, perlu diiringi dengan peningkatan keamaan siber.
Avinanta menambahkan, perlu adanya kampanye digital untuk mengedukasi pengguna internet agar hati-hati saat memberi data pribadi.
"Kampanye literasi digital suapaya lebih hati-hati dan pelayanan elektronik juga menerapkan keamanan lebih tinggi," ucap Avinanta.
Â
(Indah Suci Safitri)