Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim sambal bawang yang bisa mencegah virus corona covid-19.
Pesan berantai tersebut kembali ramai dibagikan sejak pekan lalu. Dalam pesan berantai disebutkan orang Indonesia kebal pada virus corona covid-19 karena sering mengonsumsi sambal bawang. Berikut isi pesan berantai tersebut selengkapnya:
SAMBEL BAWANG
Advertisement
Pesan simbah ku biyen , ojo lali kala-kala ( kadang-kadang ) maem gawe "sambel bawang" Lee....
Ternyata ohh ternyata.... Leluhur kita sudah meramu resep penangkal segala virus /bakteri sedari dulu...
Tau kah anda ? Sambel bawang adalah resep warisan leluhur dgn komposisi yg sangat tepat untuk memperbaiki antibody tubuh kita.
Kenapa bawang mentah ? Di dalamnya terdapat zat antioksidan alami yg sangat dibutuhkan tubuh , kudu dengan cabe rawit , kenapa ? Di dalam cabe rawit banyak terkandung vitamin C dosis tinggi , sehingga bagus untuk daya tahan tubuh...
Kenapa sambel bawang diuleg dalam keadaan mentah ? Dan di siram minyak ( minyak goreng ) ? Agar zat di dalam bawang putih yg keluar saat diuleg , tidak sampai menguap dan hilang begitu saja...
Terikat di dalam sambal dan lebur dengan minyak goreng , yg selanjutnya kita konsumsi...
Maka dari itu tidak perlu panik , selama masih doyan makan pake sambal bawang dan tetap menjaga PHBS.
virus/kuman/bakteri jahat , Tak akan pernah mampir ke tubuh kita.. Jgn lupa tetap cuci tangan , kalo tak ada antiseptik , sabun colekpun okelahh...
Kenapa orang di luar negeri banyak yg kena virus corona? Mungkin karena mereka nggak kenal dan nggak pernah di warisi resep ini sama leluhur mereka , bersyukurlah kita.. Sebagai bangsa Indonesia.. Karena itulah penangkal nya corona.... SAMBAL BAWANG"
Namun setelah ditelusuri, pesan berantai yang menyebut sambal bawang bisa mencegah covid-19 adalah tidak benar.
Menurut dr Putu Eka Prayastiti Kefani, sambal bawang tidak bisa mencegah Covid-19. Ia menyebut pencegahan efektif untuk menangkal virus corona covid-19 adalah dengan penerapan protokol kesehatan.
Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Orang Tanpa Gejala Tak Bisa Tularkan Covid-19
Beredar di media sosial postingan terkait penelitian pada orang yang tak bergejala tak bisa menularkan covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun yang mempostingnya bernama Jenny Beth Martin. Dia mengunggahnya di Facebook pada 28 Desember 2020.
Berikut isi postingannya:
"Report: University of Florida researchers have found no asymptomatic or presymptomatic spread of Covid. The study was published online by the Journal of the American Medical Association. This could change everything."
atau dalam Bahasa Indonesia
"Laporan: Peneliti Universitas Florida tidak menemukan asimtomatik atau presimtomatik bisa menularkan covid. Studi ini dipublikasikan secara online oleh Journal of the Asosiasi Medis Amerika. Ini bisa mengubah segalanya. "
Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut ada penelitian pada orang tak bergejala tak bisa menularkan virus covid1-19 adalah tidak benar.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Â
Â
Advertisement
Vaksin Sinovac Hanya untuk Kelinci Percobaan dan Mengandung Bahan Berbahaya
Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp terkait vaksin covid-19 buatan Sinovac. Pesan berantai tersebut ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.
Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa vaksin Covid-19 hanya untuk kelinci percobaan dan banyak mengandung bahan berbahaya. Berikut isi pesan berantai tersebut selengkapnya:
Coba perhatikan kemasan Vaksin Sinovac Covid-19 yang akan di suntikkan kepada warga. Jelas bertuliskan "Only for clinical trial" (Hanya untuk uji coba klinis alias untuk kelinci percobaan).
Dan perhatikan "Composition and Description" Yaitu berasal dari Vero Cell atau berasal dari jaringan Kera hijau Afrika (Jelas tidak halal), kemudian mengandung Virus hidup yang dilemahkan, dan mengandung bahan dasar berbahaya (Boraks, formaline, aluminium, merkuri, dll).
Belum lagi yang tidak tertulis pada kemasan yaitu tidak ada jaminan tidak tertular penyakit setelah di vaksin dan tidak ada jaminan atau kompensasi dari perusahaan Sinovac jika terjadi cedera vaksin atau KIPI pada korban Vaksin.
Sumber yang membahas efek samping vaksin Sinovac Covid-19:
Hasil keterangan FDA klik https://www.fda.gov/media/143557/download?fbclid=IwAR2U4e-sAyI1FmRSsxwFncalEoEoPVEoLI6y2zFLWL2Y7QtCzpToO41sMwM Hasbunallah wani'mal wakiil."
Setelah ditelusuri, pesan berantai yang berisi beberapa klaim soal vaksin covid-19 buatan Sinovac adalah hoaks.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Â