Cek Fakta: Rangkaian Video Hoaks Saat-saat Terakhir Penumpang Sriwijaya Air

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air.

Rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air, diunggah akun Facebook Bin Kareem, pada 11 Januari 2021.

Rangkaian video tersebut memperlihatkan suansana kabin pesawat yang bergoyang dan diiringi degan teriakan sejumlah orang, kemudian seorang yang sedang menangis, pesawat yang jatuh ke perairan dan barang yang berserakan di perairan.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Saat² terakhir penumpang kapal terbang sri wijaya...Inna lilla hiwainna ilaihi raji'un.....Video dari wasap sama ada benar dari sri wijaya wallahualam namun detik2 cemas dlm penerbangan spt ini amat menggerunkan semoga semua dalam penerbangan ini di lindungi olehNya. Aamiin"

Benarkah rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Simak Video Berikut

Penelusuran Video 1

Dalam video terlihat ruangan seperti kabin pesawat dengan kursi berjejer kedepan, kemudian sejumlah orang yang ada di dalamnya mengalami guncangan dan terdengar suara orang berteriak histeris. Pada video tersebut terdapat tulisan "My Plan Is Going Down!" dan akun Tik Tok @jayfitzmedia.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video tersebut menggunakan Yandex dan Google Image. Namun, tidak ada situs yang merujuk pada video tersebut. Kemudian penelusuran dilanjutkan dengan mengunjungi akun Tik Tok @jayfitzmedia.

Dalam akun Tik Tok @jayfitzmedia ditemukan video yang identik dengan video klaim. Namun, video tersebut diunggah pada 3 Januari 2021, sedangkan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Penelusuran Video 2

Pada video ke 2 terlihat sejumlah orang sedang duduk dalam kabin pesawat, kemudain dalam video tersebut ruangan di dalam kabin mengalami guncangan, terdengan suara teriakan takbir dalam video tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video tersebut menggunakan Yandex.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Severe turbulence injures 32 on Etihad flight to Indonesia" yang dimuat situs 6abc.com, pada 5 Mei 2016. Artikel situs 6abc.com menampilkan dan membahas video yang identik dengan klaim tersebut.

Artikel tersebut menyebutkan, 31 penumpang dan seorang awak pesawat Etihad Airways terluka ketika pesawat mereka tiba-tiba mengalami turbulensi saat bersiap mendarat di ibu kota Indonesia, Jakarta.

Pesawat maskapai penerbangan nasional Uni Emirat Arab dengan kode penerbangan EY474, yang berangkat dari ibukota Emirat Abu Dhabi, dilanda turbulensi hebat dan tak terduga sekitar 45 menit sebelum mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Airbus A330-200 itu mendarat dengan selamat, tetapi sembilan penumpang dan seorang anggota awak dibawa ke rumah sakit setempat karena cedera.

Penelusuran Video 3

Video menampilkan seorang perempuan mengenakan masker yang sedang duduk di kursi pesawat menangis, dalam video tersebut terdapat tulisan "LINK IN BIO" dan akun TikTok @cckimberlyangcay.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video tersebut menggunakan Yandex dan Google Image. Namun, tidak ada situs yang merujuk pada video tersebut. Kemudian penelusuran dilanjutkan dengan mengunjungi akun TikTok @cckimberlyangcay.

Dalam akun TikTok @cckimberlyangcay ditemukan video yang identik dengan video klaim. Namun, video tersebut diunggah pada 24 Oktober 2020, sedangkan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Penelusuran Video 4

Video ke empat menampilkan sebuah pesawat yang jatuh ke perairan, pada video tersebut terdapat tulisan "vidio amatir dari ponsel nelayan".

Sebelumnya, Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri video tersebut, dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Video Ini Bukan Rekaman Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182" yang dimuat, pada 10 Januari 2021.

Hasil kesimpulan dari penelusuran, video yang diklaim berisi rekaman jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu ternyata tidak benar.

Faktanya, video yang diunggah Channel YouTube Liarno Piter merupakan peristiwa pendaratan darurat pesawat Ethiopian Airlines pada 1996 di perairan pulau Grand Comore.

Penelusuran Video 5

Pada video kelima menampilkan suasan gelap berguncang dan terlihat barang jatuh dari tempat penyimpanan barang di kabin, kemudian terdengar teriakan.

Pada video tersebut terdapat tulisan "suara teriakan penumpang" 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video tersebut menggunakan Yandex dan Google Image. Namun, tidak ada situs yang merujuk pada video tersebut.

Ketika penelusuran video pertama pada akun TikTok @jayfitzmedia terdapat video yang identik dengan video klaim.

Akun TikTok @jayfitzmedia mengunggah video tersebut diunggah pada 21 Desember 2020, sedangkan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Penelusuran Video 6

Video keenam menampilkan serpihan barang-barang di perairan kemudian dalam video tersebut terdapat narasi suara "Sepatu adik kecil, tas dan dompet" kemudian video beralih ke perairan, diikuti dengan narasi suara "lihat ini daging semua ini, ini kulit semua ini, kulit manusia".

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video keenam dengan mengunakan Yandex.

Penelusuran mengarah pada akun YouTube Anang Berkah, dengan video berjudul "Selamat Jalan Adik Kecil [Korban pesawat Lion Air JT-610 / PK-LQP] - Tugboat AS JAYA 11" yang dimuat, pada 31 Oktober 2018.

Video yang diunggah identik dengan klaim. Namun, video tersebut beredar sebelum Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air tidak benar.

Video tersebut tidak ada kaitannya dengan Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, pada 9 Januari 2021 di perairan Kepulauan Seribu. 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.