6 Informasi Hoaks Sepekan, dari Vaksin Covid-19 sampai Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh

Berikut 6 hoaks yang beredar dalam sepekan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Jan 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks tentang vaksin Covid-19 dan Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, pada 9 Januari 2021 di perairan Kepulauan Seribu mendominasi pada pekan ini. Hal ini berdasarkan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com atas informasi yang beredar di media sosial.

Berikut 6 hoaks yang beredar dalam sepekan:

1. Tidak Benar Vaksin yang Mengandung Polisorbat 80 Berbahaya

 Beredar di media sosial postingan soal bahaya vaksin karena mengandung Polisorbat 80. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

 

Cek Fakta Polisorbat pada vaksin covid-19

 

Salah satu akun yang mengunggahnya bernama Marissa Payton. Dia mempostingnya di Facebook pada 3 Januari 2021.

Dalam postingannya terdapat gambar dengan tulisan

"Vaccines Dirty Little Secret!! Polysorbate 80. This chemical emulsifier suppresses the immune system and bypasses the blood brain barrier which can cause ANAPHYLACTIC SHOCK, ENCEPHALITIS and INFERTILITY."

atau dalam Bahasa Indonesia

"Rahasia kotor vaksin!! Polysorbate 80. Pengemulsi kimiawi ini menekan sistem kekebalan dan melewati sawar darah otak yang dapat menyebabkan anafilaksis, radang otak dan kemandulan."

Lalu benarkah vaksin yang mengandung Polisorbat 80 berbahaya dan menyebabkan akibat seperti postingan di atas?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut vaksin covid-19 yang mengandung polisorbat berbahaya adalah tidak benar. 

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) vaksin covid-19 buatan Pfizer dan Mordena tidak mengandung Polisorbat 80.

 

2. Jarum Suntik di Kemasan Vaksin Sinovac untuk Joko Widodo Berbeda

 

Pada Kamis (14/1/20210), pemilik akun Facebook MarwotoAdi mengunggah sebuah klaim yang menyebut kemasan vaksin Sinovac yang disuntikan Presiden Joko Widodo berbeda dari foto awal beredarnya vaksin buatan China ini.

Dia mengklaim kalau jarum suntik yang dipergunakan untuk menyuntik Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) berbeda dari foto awal Sinovac yang beredar di media sosial.

Begini narasinya:

"Pantesan Netizen sudah curigaan banget🤔🤔🤔.

Perhatikan gambar dibawah ini.

Kalo sinovac yg asli, vaksin & jarum itu SUDAH JADI KESATUAN.

Sementara Pakde vaksin dimasukkan dulu ke dalam jarum suntik.

Perhatikan juga jarum suntik.=====

Sinovac. Vaksin+jarum".

Dalam klaim, pemilik akun ini mengambil perbandingan dengan jarum suntik saat Jokowi melakukan vaksinasi dengan foto jarum suntik vaksin Sinovac yang beredar pertama kali.

Lalu, benarkah klaim kemasan vaksin Sinovac yang disuntikan Presiden Joko Widodo berbeda? 

Klaim yang menyebut kemasan vaksin Sinovac yang disuntikan Presiden Joko Widodo berbeda adalah salah. Vaksinasi yang diberikan ke Presiden Jokowi merupakan kemasan vial yang juga bakal dipakai oleh masyarakat luas. 

 

3. Cuplikan Video Ini Ucapan Terakhir Pramugari Sriwijaya Air

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim cuplikan video ucapan terakhir Pramugari Sriwijaya Air

Cek Fakta Liputan6.com mendapati cuplikan video yang diklaim sebagai ucapan terakhir Pramugari Sriwijaya Air.

Video yang diklaim sebagai ucapan terakhir Pramugari Sriwijaya Air diunggah akun Facebook Kabar terkini Terupdate, pada 14 Januari 2021.

Video menampilkan seorang perempuan mengenakan masker yang sedang berbicara sambil menangis, video tersebut diberi tulisan "Ucapan Ketrakhir Pramugari Sriwijaya".

Video yang diklaim sebagai ucapan terakhir Pramugari Sriwijaya Air tersebut muncul selama 7 detik diawal dari durasi video 4.30 menit. Sedangkan sisa video lainya menampilkan percakapan keluarga dengan korban dalam aplikasi, proses pencarian, suasana haru keluarga dan tangkapan layar berita media online tentang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, pada 9 Januari 2021 di perairan Kepulauan Seribu.

Benarkah cuplikan video ucapan terakhir Pramugari Sriwijaya Air?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, cuplikan video ucapan terakhir Pramugari Sriwijaya Air tidak benar.

Cuplikan video ucapan terakhir Pramugari Sriwijaya tersebut telah beredar sebelum peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, pada 9 Januari 2021 di perairan Kepulauan Seribu dan tidak ada kaitanya dengan kecelakaan tersebut.

 

4.  Foto Jokowi Disuntik Vitamin B Kompleks

 Kabar tentang Presiden Jokowi disuntik vitamin B kompleks beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Nur Atika pada 13 Januari 2020.

Akun Facebook Nur Atika mengunggah foto Presiden Jokowi yang tengah disuntik oleh seseorang. Akun Facebook Nur Atika kemudian mengaitkan foto tersebut dengan Jokowi disuntik vitamin B kompleks.

"Kepengen ketawa tapi takut dosa liat foto ini 😁

Kombi vitamin B complex raupa suntik pak de ke atau gk suntik rematik na 😂🤣," tulis akun Facebook Nur Atika.

Konten yang disebarkan akun Facebook Nur Atika telah 1 kali dibagikan dan mendapat 97 komentar warganet.

Benarkah klaim dalam foto tersebut Jokowi disuntik vitamin B kompleks?.

 

Gambar Tangkapan Layar Foto Jokowi yang Diklaim Tengah Disuntik Vitamin B Kompleks (sumber: Facebook)

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Kabar tentang Presiden Jokowi disuntik vitamin B kompleks ternyata tidak benar. Faktanya, Jokowi pada Rabu 13 Januari 2021 menerima vaksin Covid-19, Sinovac. Vaksinasi dilakukan di beranda Istana Merdeka dan disiarkan langsung. Konten yang disebarkan akun Facebook Nur Atika masuk kategori palsu.

5. Rangkaian Video Saat-saat Terakhir Penumpang Sriwijaya Air

Cek Fakta Liputan6.com mendapati rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air.

Rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air, diunggah akun Facebook Bin Kareem, pada 11 Januari 2021.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Sriwijaya Air.

Rangkaian video tersebut memperlihatkan suansana kabin pesawat yang bergoyang dan diiringi degan teriakan sejumlah orang, kemudian seorang yang sedang menangis, pesawat yang jatuh ke perairan dan barang yang berserakan di perairan.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Saat² terakhir penumpang kapal terbang sri wijaya...Inna lilla hiwainna ilaihi raji'un.....Video dari wasap sama ada benar dari sri wijaya wallahualam namun detik2 cemas dlm penerbangan spt ini amat menggerunkan semoga semua dalam penerbangan ini di lindungi olehNya. Aamiin"

Benarkah rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, rangkaian video yang diklaim saat-saat terakhir penumpang Pesawat Sriwijaya Air tidak benar.

Video tersebut tidak ada kaitannya dengan Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, pada 9 Januari 2021 di perairan Kepulauan Seribu. 

 

6. Video Ini Bukan Detik-Detik Pesawat Sriwijaya Air Meledak 

Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Rekaman Detik-Detik Pesawat Sriwijaya Air Meledak (sumber: Facebook)

Sebuah video yang diklaim detik-detik pesawat Sriwijaya Air meledak beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Mas Gun Guriru.

Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan suasana kabin pesawat yang penuh penumpang. Tayangan video tampak tidak stabil, seakan terjadi guncangan di dalam pesawat.

Akun Facebook Mas Gun Guriru kemudian mengaitkan video tersebut dengan detik-detik sebelum pesawat Sriwijaya Air meledak.

"Detik" sebelum pesawat Sriwijaya air meledak," tulis akun Facebook Mas Gun Guriru.

Video yang disebarkan akun Facebook Mas Gun Guriru telah 1.800 kali ditayangkan dan mendapat 4 komentar warganet.

Benarkah video tersebut merupakan rekaman detik-detik sebelum pesawat Sriwijaya Air meledak? 

Video yang diklaim detik-detik pesawat Sriwijaya Air meledak ternyata tidak benar. Faktanya, video yang disebarkan akun Facebook Mas Gun Guriru merupakan peristiwa turbulensi pesawat Etihad Airways saat terbang dari Abu Dhabi ke Jakarta pada 4 Mei 2016 silam.

Simak Video Berikut

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya