Liputan6.com, Jakarta - Raksasa media sosial Facebook dan Twitter mengklaim telah menghapus jutaan konten berita palsu dari platform mereka dalam upaya untuk membasmi informasi yang salah atau hoaks seputar Covid-19.
Dikutip dari straitstimes.com, seorang juru bicara Twitter mengatakan, telah menghapus lebih dari 22.400 tweet dan memblokir 11,7 juta akun di seluruh dunia yang berisi konten bermasalah sejak tahun lalu.
Baca Juga
Pada bulan lalu, mereka telah menghapus 8.493 tweet dan menantang 11,5 juta akun. Pemilik akun yang ditantang harus memberi Twitter sarana verifikasi, seperti nomor telepon atau alamat email, untuk mencegah penyalahgunaan.
Advertisement
Sementara itu, Facebook sejak bulan lalu telah menghapus dua juta konten dari Facebook dan Instagram, setelah menambah daftar klaim palsu yang akan dihapus selama pandemi Covid-19.
Facebook juga telah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai referensi untuk melawan informasi palsu tentang Covid-19, cara penularan penyakit, serta pengobatan yang salah.
Twitter juga telah memperluas kebijakannya seputar berita palsu dengan memasukkan vaksinasi. "Tweet yang menyebarkan narasi berbahaya, salah atau menyesatkan tentang vaksinasi Covid-19 akan dihapus," kata juru bicara Twitter.
Pada halaman online kebijakan informasi menyesatkan Covid-19, Twitter mengatakan bahwa konten yang terkait dengan virus diberi label atau dihapus.
Konten harus mengajukan klaim fakta yang dinyatakan dalam istilah definitif, misalnya terbukti salah atau menyesatkan, berdasarkan sumber yang tersedia secara luas dan berwibawa, dan cenderung berdampak pada keselamatan publik atau menyebabkan bahaya serius.
Mulai bulan ini, Twitter juga menerapkan label peringatan ke tweet yang mungkin berisi informasi menyesatkan tentang vaksin Covid-19.
Pekan lalu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa perusahaannya akan meluncurkan kampanye global untuk membantu membawa 50 juta orang selangkah lebih dekat untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Perusahaan meluncurkan alat yang akan memberi tahu pengguna kapan dan di mana mereka bisa divaksinasi, dan yang bisa memberi mereka tautan untuk membuat janji vaksinasi.
Facebook juga akan bekerja dengan otoritas di seluruh dunia untuk membantu orang mendaftar vaksin dengan membuat penyesuaian pada chatbots di WhatsApp.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement